Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Koperasi Peternak Impor Sapi, Penjualan Izin Impor Harus Diawasi

Kompas.com - 10/10/2016, 18:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Andreas Dwi Santoso menyambut baik rencana pemerintah untuk meningkatkan akses koperasi peternak agar bisa mengimpor sapi bakalan dan sapi indukan.

Koperasi-koperasi peternak kecil didorong menjadi koperasi lebih besar, dan dengan aset yang lebih kuat maka bisa mencari modal dari perbankan lebih mudah.

Menurut Andreas impor sapi akan sangat menguntungkan, sebab ada disparitas harga yang tinggi antara produk lokal dengan luar negeri.

"Hanya karena kapasitas, permodalan dan infrastruktur yang mereka miliki sangat terbatas. Sehingga pemerintah perlu membantu, tidak hanya memberikan izin impor saja, melainkan juga kesiapan mereka untuk melakukan importasi," kata Andreas kepada Kompas.com, Senin (10/10/2016).

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini akses para peternak ke kredit usaha rakyat (KUR) sangat rendah, hanya satu persen dari total kredit usaha rakyat yang dikucurkan.

"Saya khawatir bila pemerintah tidak serius mendorong koperasi kecil agar bisa mengakses perbankan, wacana ini hanya berakhir ke penjualan izin impor dari koperasi ke pemodal (korporasi besar)," kata Andreas.

Usai rapat koordinasi dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah mendorong koperasi peternak kecil untuk berkelompok agar bisa mengakses perbankan.

Pemerintah mengatur agar peternak kecil bisa mengimpor sapi bakalan namun dengan syarat juga mengimpor sapi indukan. Rasionya yaitu setiap mengimpor 10 sapi bakalan, maka peternak kecil wajib mengimpor satu sapi indukan.

Rasio ini lebih ringan dibandingkan dengan yang dikenakan pada peternakan besar, yaitu setiap mengimpor 10 sapi bakalan, maka wajib mengimpor dua sapi indukan.

Kompas TV Sapi Impor Asal Australia Tiba di Tanjung Priok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com