Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBS Akuisisi Bisnis Segmen "Wealth Management" dan Perbankan Ritel ANZ

Kompas.com - 31/10/2016, 10:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DBS Bank Ltd (DBS) mengumumkan akuisisi terhadap bisnis Wealth Management dan perbankan ritel ANZ di lima pasar dengan nilai sekitar 110 juta dollar Singapura di atas nilai buku.

Portofolio bisnis yang diakuisisi mencakup di Singapura, Hong Kong, China, Taiwan dan Indonesia. Pasar tersebut mewakili total nilai deposit sejumlah 17 miliar dollar Singapura, pinjaman sebesar 11 miliar dollar Singapura, investasi sebesar 6,5 miliar dollar Singapura dalam bentuk dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) dan total pendapatan sebesar 825 juta dollar Singapura untuk tahun finansial 2016.

Di kawasan tersebut, ANZ melayani 1,3 juta nasabah, di mana 10.000 di antaranya merupakan nasabah wealth management dan 1,2 juta lainnya adalah nasabah perbankan ritel.

Dalam pernyataan resminya, Senin (31/10/2016), DBS menyatakan transaksi ini merupakan aksi yang strategis karena memperkuat posisi DBS sebagai wealth manager terdepan di Asia, mendorong pengembangan skala yang pesat terhadap strategi digital di Indonesia dan Taiwan, serta menciptakan nilai keuangan dan peningkatan laba satu tahun setelah penyelesaian proses.

"Selama lima tahun terakhir, DBS telah mengembangkan bisnis Wealth Management secara konsisten dan kami merupakan salah satu di antara lima private bank terdepan di Asia saat ini," kata DBS.

Dengan akuisisi tersebut, DBS akan mendapatkan tambahan dana kelolaan sebesar 23 miliar dollar Singapura dalam AUM wealth ke dalam nilai akun, dengan jumlah keseluruhan akun nasabah superkaya atau high net worth individual (HNWI) mencapai sekitar 6 miliar dollar Singapura.

Hal ini akan menempatkan HNW AUM dan total wealth AUM sebesar 115 miliar dollar AS dan 182 miliar dollar AS.

"Akuisisi ini juga akan menambah basis nasabah yang besar untuk DBS di Indonesia dan Taiwan, di mana merupakan pasar utama bagi bank," ungkap DBS.

Di Indonesia, DBS akan memperoleh tambahan sekitar 410.000 nasabah, nilai tersebut secara efektif akan meningkatkan jumlah nasabah sebanyak enam kali lipat. Di Taiwan, DBS akan menambah sekitar 530.000 nasabah, dimana basis akan meningkat sebesar 2,5 kali lipat.

"Sebagian besarnya adalah nasabah kartu kredit. Basis nasabah yang semakin luas ini akan mempercepat agenda digital DBS di kedua pasar," ujar DBS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com