Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Padi Tahun Ini Diperkirakan Naik

Kompas.com - 01/11/2016, 14:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan menyatakan akan ada kenaikan produksi padi pada tahun ini.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kementan Tanaman Pangan Hasil Sembiring berdasarkan angka perhitungan pihaknya bersama Badan Pusat Statistik (BPS) terkait perkiraan produksi selama tahun 2016.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Hasil Sembiring, menjelaskan perkiraan produksi sepanjang 2016 sebesar 79,14 juta ton gabah kering giling (GKG), atau naik dari tahun lalu sebesar 75,39 juta ton GKG.

"Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 3,74 juta ton atau 4,97 persen dibandingkan produksi 2015," ujar Hasil di kantor Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Hasil menjelaskan, kenaikan produksi padi diperkirakan terjadi di pulau Jawa sebesar 1,22 juta ton, dan pulau luar Jawa sebanyak 2,52 juta ton.

"Kami memprediksi kenaikan produksi ini terjadi karena kenaikan luas panen seluas 0,92 juta hektar. Walaupun produktivitas turun sebesar 0,77 kuintal per hektar," ujar Hasil.

Dia memaparkan, angka perkiraan tersebut dihimpun dari realisasi produksi padi selama periode Januari hingga Agustus 2016, ditambah dengan asumsi perkiraan produksi pada September-Desember 2016.

"Itu hitungan pada Januari sampai Agustus. Kalau September sampai Desember itu angkanya prediksi, karena angkanya belum pasti," paparnya.

Berdasarkan data Kementan tercatat luas panen pada tahun 2016 sebesar 15,03 juta hektar. Adapun luas tersebut naik dari tahun 2015 sebanyak 14,16 juta hektar.

Hasil mengatakan, salah satu faktor yang mendorong peningkatan produksi pangan ini adalah dengan adanya sejumlah upaya khusus dari pemerintah dalam meningkatkan produktivitas. 

Antara lain dengan suplai alsintan yang secara rutin dilakukan, serta subsidi pupuk dan benih yang selalu diberikan pemerintah.

Menurutnya, dengan adanya upaya khusus tersebut, peningkatan produksi sejumlah komoditas strategis akan terus meningkat.

Kompas TV Jakarta Masih Layak Produksi Beras?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com