Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Ton Semen Tenggelam, Apa Dampaknya bagi Semen Indonesia?

Kompas.com - 02/11/2016, 11:59 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

Kompas TV Kapal Cepat Jailolo-Ternate Terbakar, 4 Orang Tewas

GRESIK, KOMPAS.com – Kapal Motor (KM) Dewaruci Perkasa dilaporkan tenggelam di perairan Laut Gresik, Jawa Timur, Selasa (1/11/2016) kemarin. Di mana kapal tersebut bermuatan 1.000 ton semen, yang hendak dikirim menuju Kalimantan Tengah.

Selain itu, sampai Selasa (1/11/2016) malam, Anak Buah Kapal (ABK) KM Dewaruci Perkasa yang berjumlah 13 kru, belum semuanya ditemukan.

“Memang benar, KM Dewaruci Perkasa yang tenggelam membawa semen produksi perusahaan kami, yang hendak dikirim ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Jumlahnya ada sekitar 25 ribu sak atau sekitar 1.000 ton,” ungkap Kepala Biro Komunikasi PT Semen Indonesia (SI) Sigit Wahono, Rabu (2/10/2016).

Namun pihak Semen Indonesia membantah, jika kapal yang tenggelam tersebut masih berada dalam kewenangannya.

Karena semen sudah berada dalam kapal, maka hal itu sudah menjadi tanggung jawab dari pihak penyedia jasa layanan pengangkutan, dalam hal ini pihak pemilik KM Dewaruci Perkasa.

“Meski semen tidak terkirim sampai ke lokasi tujuan, tapi kami menjamin peristiwa ini tidak berpengaruh terhadap stok semen yang ada di Palangka Raya. Sebab, di sana juga masih ada gudang penyangga yang sengaja dibuat untuk mengatasi hal-hal seperti ini,” jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, Agung Wiharto, yang dihubungi secara terpisah, juga membenarkan bila KM Dewaruci Perkasa yang tenggelam mengangkut produk hasil perusahaannya, yang hendak dikirim ke luar pulau.

“Jika per sak semen itu harganya sekitar Rp 55 ribu, berarti total semen yang ikut tenggelam dalam peristiwa kemarin jumlahnya mencapai sekitar Rp 1,375 miliar,” tutur Sigit.

Hanya saja, Sigit mengaku, akibat kejadian tersebut tidak langsung mengganggu stok semen di Palangka Raya, yang menjadi destinasi tujuan dari KM Dewaruci Perkasa yang karam.

Karena di wilayah Kalimantan Tengah, sudah terdapat gudang penyangga yang cukup membuat stok semen aman hingga satu minggu.

“Pengiriman produk kami dari Pelabuhan Gresik, setiap hari rata-rata mencapai 60 ribu ton hingga 70 ribu ton per hari. Sehingga jika dalam kejadian ini ada keterlambatan sekitar 1.000 ton, maka kami pastikan tidak berpengaruh terhadap stok di daerah tujuan,” tegasnya.

Untuk mencari empat ABK KM Dewaruci Perkasa yang belum ditemukan, tim gabungan kembali melanjutkan pencarian mulai pagi ini sekitar pukul 07.00 WIB.

Sementara bangkai kapal, masih dibiarkan berada di perairan Laut Gresik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com