Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Standard Chartered Bakal Pangkas 10 Persen Pegawai Perbankan Investasi

Kompas.com - 29/11/2016, 10:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Bank asal Inggris, Standard Chartered Plc (Stanchart) dikabarkan akan memangkas sekira 10 persen jumlah staf di divisi korporat dan institusional.

Hal ini merupakan bagian dari rencana perampingan perusahaan yang telah diumumkan tahun lalu, di mana Stanchart berencana memangkas 15.000 posisi pekerjaan dan memperbaiki profitabilitas bank yang fokus di Asia itu.

Mengutip Bloomberg, Selasa (29/11/2016), para pegawai akan diberitahu mengenai pemangkasan jumlah pegawai mulai pekan ini.

Adapun posisi pekerjaan yang akan dipangkas antara lain keuangan korporat dan pembiayaan perdagangan di kantor-kantor seperti di Singapura dan Hongkong. Unit tersebut juga membawahi perbankan investasi.

Unit itu dipimpin oleh Simon Cooper sejak April 2016 lalu setelah dirinya direkrut dari HSBC Holdings Plc. Informasi mengenai pemangkasan posisi pekerjaan di Stanchart tersebut diperoleh dari seorang sumber internal.

Sang sumber enggan dijabarkan identitasnya, lantaran informasi ini sama sekali belum dipublikasikan.

Stanchart dalam pernyataannya melalui surel menyatakan, mereka tengah membuat divisi perbankan korporat dan institusional yang lebih efisien.

"Menghilangkan duplikasi pekerjaan dan mengelola biaya-biaya kami guna melindungi investasi yang telah direncanakan di bidang teknologi dan sumber daya manusia berarti akan berdampak pada beberapa jumlah pekerjaan yang sudah ada,” tulis perusahaan .

Kompas TV Bank di Eropa PHK 3000 Karyawan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com