Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Australia Tingkatkan Kerja Sama Kemitraan Ekonomi

Kompas.com - 08/12/2016, 08:17 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Australia berkomitmen untuk meningkatkan kerangka kerja sama di era baru melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).

Sebab, arah kesepakatan kedua negara ini untuk menciptakan peluang baru seperti di bidang investasi dan perdagangan.

Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (7/12/2016).

“Kolaborasi ini diharapkan bisa mendorong produk industri kita ke pasar global, dengan Australia berperan menyediakan bahan baku yang berkualitas dan Indonesia sebagai manufacturing power house (pusat pengolahan),” ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, terdapat usulan potensi kerja sama teknik yang pencapaiannya dijadwalkan selesai sebelum penandatanganan perjanjian IA-CEPA.

Perundingan kelima IA-CEPA telah dilaksanakan pada 31 Oktober-4 November 2016 di Bandung. Sedangkan, perundingan keenam akan dilaksanakan di Australia pada Februari 2017.

“Selain menyangkat isu penurunan tarif gula dan kerja sama mengenai Indonesian Food Innovation Center, dalam perkembangannya yang juga menjadi early outcomes Kemenperin adalah vocational education and training di bidang industri,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Indonesia menargetkan partisipasi kerja sama dari pihak Australia yang meliputi peningkatan investasi di sektor industri pengolahan, pengembangan standarisasi mutu produk dan kompetensi tenaga kerja sehingga dapat bersaing di pasar global.

“Kami juga mengharapkan, Australia dapat menyediakan beasiswa pendidikan master dan doktoral terutama bidang ilmu industri baik untuk masyarakat maupun aparatur pemerintah di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Steven Ciobo menjelaskan, kunjungan keduanya ke Indonesia sebagai Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi tersebut untuk membangun momentum lebih lanjut dalam upaya menyelesaikan perjanjian IA-CEPA di 2017.

“Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat memberikan kesempatan yang menarik bagi eksportir Australia,” tuturnya.

Ciobo menilai, Indonesia memiliki populasi dan kelas menengah yang besar. Saat ini populasi Indonesia lebih dari 255 juta penduduk dan kelas menengah yang mencapai 45 juta penduduk.

Jumlah kelas menengah Indonesia diperkirakan akan tumbuh menjadi 135 juta penduduk pada 2030.

Oleh sebab itu, menurut Ciobo, skema IA-CEPA akan membantu eksportir Australia memasok kebutuhan Indonesia di bidang barang dan jasa termasuk sektor industri, seiring bertambahnya populasi dan jumlah kelas menengah tersebut. 

“Perjanjian tersebut juga akan menciptakan peluang bagi bisnis Australia dan Indonesia bekerja sama untuk memasuki peluang yang berkembang ke utara kami,” terangnya.

Investasi Asing

Berdasarkan data BKPM, secara keseluruhan total investasi asing yang masuk kuartal I 2016 tercatat mencapai Rp 146,5 triliun atau meningkat 17,6 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp 124,6 triliun.

Sementara angka realisasi investasi dari Australia pada kuartal I tahun 2016 tercatat sebesar 59,98 juta dollar AS. Yakni, terdiri dari 131 proyek investasi dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 5.070 orang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com