Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Siap Terapkan Tarif 10 Persen Bea Keluar Ekspor Konsentrat

Kompas.com - 13/01/2017, 17:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani siap menerapkan tarif bea keluar 10 persen untuk ekspor konsentrat sesuai usulan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

"Kami akan laksanakan sesuai dengan apa yang disampaikan dengan Menteri ESDM," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu di Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, tarif 10 persen bea keluar untuk ekspor konsentrat sesuai dengan semangat mempercepat hilirisasi sektor tambang.

Selama ini, tarif bea keluar hanya 5 persen. Nantinya, pelaksanaan tarif bea keluar ekspor konsentrat alam diatur melalui peraturan menteri keuangan. Namun sebelum membuat aturan itu, ia masih menunggu kepastian dari Jonan soal tarif bea keluar ekspor konsentrat.

"Apa yangg dilakukan oleh Pak Menteri ESDM akan kami lihat," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 tahun 2017 kembali mengizinkan perusahaan pertambangan untuk melakukan ekspor konsentrat hingga lima tahun mendatang. Namun demikian, izin yang diberikan tersebut bukan tanpa syarat.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengusulkan adanya kenaikan sebesar 10 persen pengenaan bea keluar untuk ekspor konsentrat. Karena selama ini, pengenaan bea keluar ekspor konsentrat hanya sebesar 5 persen.

Untuk itu, mantan Menteri Perhubungan tersebut mengaku telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk mengenakan kenaikan bea keluar sebesar 10 persen. "Sekarang kan 5 persen. Kami sudah melakukan usulan bea keluarnya. Kami usulkan maksimal 10 persen," ujar Jonan di Kementerian ESDM, Kamis (12/1/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Whats New
Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Whats New
Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Whats New
Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Whats New
Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Whats New
Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur 'Long Weekend' Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA Selama Libur "Long Weekend" Waisak 2024

Whats New
14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

Work Smart
Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Whats New
Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Whats New
Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Whats New
Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com