JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan akan berupaya menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan kredibel pada 2017.
Hal itu dinilai penting untuk menjaga kepercayaan pasar di tengah ketidakpastian arah kebijakan AS di bawah komando presiden barunya, Donald Trump.
"Kami upayakan semaksimal mungkin (menjalankan APBN) tanpa banyak instruksi, kan tahun lalu tiba-tiba ada pemotongan anggaran," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara di Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Ia juga memastikan bahwa pemerintah akan berupaya memenuhi semua target yang sudah tercakup di dalam APBN 2017. Dengan begitu, pemerintah akan lebih dipercaya oleh pasar.
Seperti diketahui, Trump mulai mengeksekusi janji-janji kampanyenya pasca dilantik sebagai Presiden AS.
Informasi terbaru, Trump menandatangani surat perintah yang berisi keluarnya AS secara formal dari keanggotaan perjanjian perdagangan Kemitraan Trans Pasifik (Trans Pacific Partnership/TPP).
TPP merupakan kemitraan perdagangan yang beranggotakan 12 negara yang diinisasi oleh Presiden Barack Obama guna memperkuat kebijakan AS di kawasan Asia Pasifik.
Trump yakin keputusan yang diambilnya terkait TPP akan lebih menguntungkan bagi AS.
Sebagai gantinya, dia akan menjalani kerja sama bilateral dengan negara-negara lain. Pasar sendiri masih akan menerka kebijakan AS di bawah komando Presiden Donald Trump.
Pada saat itulah kondisi ekonomi menjadi tidak menentu dan bisa berimbas ke perekonomian Indonesia.