Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Tingkat Petani Masih Bervariatif

Kompas.com - 02/02/2017, 06:04 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan data Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (1/2/2017), pergerakan harga cabai rawit merah di tingkat petani masih bervariatif.

Untuk harga tertinggi ada di wilayah Kediri, Jawa Timur, sebesar Rp 102.000 per kilogam (kg) dan terendah ada di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara Rp 18.000 per kg, dan di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Rp 20.000 per kg.

Sementara itu, di Jawa Barat, yakni di Ciamis dan Sukabumi, harga cabai rawit merah di tingkat petani Rp 75.000 per kg, sedangkan di Bandung dan di Garut Rp 90.000 per kg.

Di Jawa Tengah, yakni di Semarang Rp 98.000 per kg, di Temanggung Rp 98.000 per kg, dan di Magelang Rp 88.000 per kg.

Di Yogyakarta, di Bantul Rp 94.000 per kg, di Kulon Progo Rp 80.000 per kg.

Di Jawa Timur, di Kediri Rp 102.000 per kg, di Malang Rp 87.000 per kg, dan di Banyuwangi Rp 90.000 per kg.

Direktur Sayur dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Yanuardi mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dan ribut ketika harga cabai rawit merah masih tinggi.

"Masih ada cabai rawit keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit hijau yang harganya masih di bawah. Lain halnya jika semuanya mahal," ujar Yanuardi kepada Kompas.com, Rabu (1/2/2017).

Yanuardi menambahkan, bila menyukai masakan yang bercita rasa pedas, maka masyarakat bisa mencampurnya dengan jenis-jenis cabai lain, dan tidak hanya menggunakan cabai rawit merah.

Sementara itu, berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta (IPJ) di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, harga cabai merah keriting Rp 40.000 per kilogram, turun Rp 2.000 dari hari sebelumnya.

Selain itu, harga cabai merah besar Rp 35.000 per kilogram, turun Rp 2.000 dari hari sebelumnya, dan harga cabai rawit merah Rp 102.000 per kilogram, naik Rp 2.000 dari hari sebelumnya.

Adapun harga cabai rawit hijau terpantau naik Rp 2.000 menjadi Rp 65.000 per kilogram.

(Baca: Lonjakan Harga Cabai Dinilai Tidak Rasional)

Kompas TV Harga Cabai di Pasaran Masih Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com