Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakpastian Politik Berlanjut, Tren Kenaikan IHSG Tertahan

Kompas.com - 16/02/2017, 17:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilkada DKI Jakarta yang dipastikan berlangsung dua putaran membuat semakin panjang ketidakpastian yang terjadi di pasar. Potensi indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus rekor 6.000 pun diperkirakan baru akan bergerak akseleratif pada paruh kedua tahun ini.

Demikian disampaikan Kepala Riset dan Strategis Bahana Securities Harry Su dalam seminar "Prospek Bisnis dan Prediksi Pasar 2017", di Jakarta, pada Kamis (16/2/2017).

Menurut Harry, ketidakpastian politik ini lebih banyak memengaruhi investor domestik, khususnya investor ritel. Sebab, Harry melihat, investor asing saat ini nampaknya masih kurang aware dengan panasnya suhu politik dalam negeri.

"Adanya putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pasti akan memperpanjang ketidakpastian. Tetapi menurut saya, asal tidak ada kerusuhan, saya rasa market akan tetap berkembang baik," kata Harry.

Kurang perhatiannya investor asing terhadap perkembangan politik di Indonesia ini dibuktikan dengan masih mengalirnya dana-dana asing yang masuk ke bursa efek Indonesia sepanjang bulan Februari.

Sementara itu, sempat turunnya indeks pada perdagangan tadi pagi juga menurut Harry tidak ada hubungannya dengan hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta. Dia menyebut, jika diperhatikan, saham-saham yang menyeret turun indeks adalah saham lapis kedua yang ada afiliasinya dengan Bakrie.

"Kalau blue chip kayak TLKM itu cukup minimal pergerakannya. Jadi turunnya indeks tadi pagi tidak ada pengaruhnya dengan hasil hitung cepat. Kemungkinan karena banyak yang sudah naik cukup tinggi, sehingga terjadi aksi ambil untung," ujar Harry.

Harry optimistis dengan pergerakan indeks yang ada di kisaran 5.300-5.400 akhir-akhir ini, target 6.000 tidak cukup sulit untuk dicapai. Ia pun yakin, paska 19 April, kondisi domestik akan lebih kondusif bagi market.

Akan tetapi, ketika ditanya faktor eksternal yang berpotensi menahan kenaikan indeks pada semester kedua, Harry menuturkan tentu saja hal itu masih harus melihat perkembangan dari kebijakan Trump.

"Saya baru pulang dari Amerika Serikat, dan bahkan para fund manager di sana saja masih bingung akan seperti apa policy dari Trump ini. Kemudian ada tantangan juga seandainya kalau Fed menaikkan bunga lebih dari perkiraan kita," ucap Harry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com