Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HSBC Catatkan Kerugian Lebih dari 4 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 23/02/2017, 05:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Raksasa perbankan global HSBC melaporkan kerugian bersih sebesar 4,2 miliar dollar AS pada kuartal IV 2016. Kerugian ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan nilai bisnis private banking di Eropa sebesar 2,4 miliar dollar AS.

Mengutip CNN Money, Rabu (22/2/2017), HSBC sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menurunkan operasional private banking-nya, khususnya di Swiss.

Bisnis tersebut terganggu akibat tindakan seperti keterkaitan dengan pemasok senjata, penghindar pajak, dan bahkan diktator.

Kinerja HSBC pada kuartal IV 2016 juga terpengaruh rendahnya pendapatan dan tingginya biaya ketimbang periode yang sama pada tahun sebelumnya ketika menderita kerugian bersih sebesar 1,3 miliar dollar AS.

Saham HSBC pun merosot sebagai dampak buruknya kinerja keuangan perseroan. Selain HSBC, beberapa raksasa perbankan global lainnya juga turut membukukan kerugian.

Dalam beberapa pekan terakhir, bank-bank besar yang melaporkan kerugian bersih antara lain Deutsche Bank dan Credit Suisse.

Dalam beberapa tahun terakhir, HSBC telah memangkas ribuan posisi pekerjaan guna merampingkan bisnis dan bertahan di tengah perubahan ekonomi global. Tahun lalu, HSBC bahkan melepas operasionalnya di Brazil.

"Kami memasuki tahun 2017 dengan restrukturisasi grup yang sudah selesai dan dengan posisi permodalan yang kuat, serta neraca keuangan yang konservatif," ujar CEO HSBC Douglas Flint.

Beberapa risiko yang dihadapi HSBC pada tahun 2017 ini termasuk di antaranya dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit.

Selain itu, risiko lain adalah kebijakan pemerintahan baru AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump. Sebagai dampak dari Brexit, HSBC menyatakan bisa saja memindahkan 1.000 posisi pekerjaan dari London ke Paris.

Kompas TV Grup HSBC Rugi Hingga Rp 11,5 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com