Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal II, Saat Tepat Terbitkan "Global Bond"?

Kompas.com - 23/02/2017, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tahun pemerintah Indonesia selalu menerbitkan surat utang di pasar global dalam denominasi asing termasuk dalam dolar, euro maupun yen sebagai strategi untuk diversifikasi hutang luar negeri demi membiayai anggaran negara.

Surat  utang yang diterbitkan negara tersebut sering disebut "samurai bond" serta sukuk global.

Pada tahun ini, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah juga berencana kembali menerbitkan global bond dan sukuk meski untuk besaran dan denominasinya masih belum diputuskan oleh pemerintah.

Fakhrul Fulvian, Ekonom Bahana Sekuritas, dalam risetnya mengatakan bahwa di tengah- pemulihan ekonomi global yang sedang terjadi, kita tidak bisa menutup mata bahwa masih ada sejumlah risiko ketidakpastian di pasar global. 

Risiko tersebut mulai dari kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump, rencana kenaikan suku bunga the Fed, geopolitik yang akan terjadi di Eropa serta kondisi perekonomian Yunani.

Tentunya semua hal ini bakal mempengaruhi respon pasar dalam menyerap surat utang yang nantinya akan diterbitkan oleh pemerintah Indonesia.

"Mencari momentum waktu yang pas menjadi kunci utama suksesnya penerbitan global bond tersebut, memang bukan hal yang mudah bagi pemerintah untuk menentukan kapan saat yang pas untuk masuk ke pasar," kata Fakhrul melalui rilis ke Kompas.com (Kamis 23/2/2017). 

Menurut dia, akan lebih aman kalau pemerintah menerbitkan global bond pada kuartal dua tahun ini, pasalnya Bahana memperkirakan sentimen kenaikan suku bunga the Fed akan besar pada paruh kedua tahun 2017.

''Pertengahan tahun atau dua hingga tiga bulan ke depan kelihatannya menjadi saat yang kondusif untuk masuk ke pasar karena fundamental ekonomi kita terus membaik sehingga sovereign rating Indonesia terus turun,'' kata Fakhrul.

''Saat perekonomian global pulih, kita tidak bisa berharap yield yang ditawarkan akan lebih rendah dari tahun lalu,'' tambah dia.

Target Bahana

Tahun lalu, Bahana Securities, anak perusahaan Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) mendapat kepercayaan dari pemerintah sebagai co-managers untuk penerbitan 3 miliar euro bond, 3,5 miliar dollar AS dan 2,5  miliar sukuk global.

Atas penerbitan Euro bonds yang sukses pada tahun lalu, Bahana mendapat penghargaan dari AsiaMoney sebagai Best Sovereign Bond in 2016 Global Capital Asia Awards, yang diserahkan di Hong Kong.

Presiden Direktur Bahana Sekuritas Feb Sumandar mengatakan, perusahaannya melihat besarnya minat investor asing terhadap surat utang Indonesia. 

Mereka berminat sebab surat utang Indonesia menawarkan yield lebih besar dibandingkan yield yang ditawarkan oleh negara-negara maju. 

Namun, yield tersebut lebih rendah dibandingkan yield surat hutang yang ditawarkan di dalam negeri.

"Kami berharap pemerintah kembali memberi kepercayaan sebagai co-manager untuk penerbitan global bond pada tahun ini," kata Feb.

Melalui penerbitan surat hutang ini, perusahaan pelat merah ini meyakini rasio utang pemerintah masih aman dan dana yang masuk ini bisa dipakai untuk membiayai anggaran pada tahun ini. Dalam APBN 2017, pemerintah menganggarkan belanja sekitar Rp 220 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com