Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persoalan Rantai Distribusi Pangan yang Tak Mudah Diselesaikan

Kompas.com - 25/02/2017, 05:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan tahun, persoalan rantai distribusi pangan tak juga dapat diselesaikan pemerintah sehingga menyebabkan harga pangan pokok kerap melambung dan sulit dikendalikan.

"Sudah puluhan tahun itu (rantai distribusi) dibiarkan dan dikelola oleh swasta dalam artian menjadi mekanisme pasar mereka," ujar Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti kepada Kompas.com, Jumat (24/2/2017).

Menurutnya, hal itu terjadi karena rantai distribusi telah lama diabaikan oleh pemerintah. "Rantai distribusi ini telah ditinggalkan pemerintah dan dikuasai oleh mekanisme pasar," tambahnya.

Djarot mengatakan, pada beberapa komoditas pokok terjadi ketidakadilan harga akibat panjangnya rantai distribusi bahan pokok dari produsen ke konsumen.

"Contoh dari petani harga 10 rupiah sampai pedagang 18 rupiah, nah pemerintah harus memotong rantai itu, mengefisienkan rantai itu," tegas Djarot.

Menurut dia, memang diperlukan waktu dan proses yang tidak sebentar untuk memperbaiki tata kelola pangan saat ini mengingat mekanisme pasar telah berakar kuat dalam rantai distribusi.

Sebagai lembaga yang menjadi regulator dalam stabilisasi harga pangan di tingkat produsen dan konsumen, Bulog tengah mengintensifkan program Rumah Pangan Kita (RPK).

"Bulog mencoba melangkah, ya masih banyak kekurangan, tetapi kita telah melangkah. Bulog mencoba membangun rumah pangan kita untuk memotong rantai distribusi, tetapi hasilnya memang belum sempurna, masih banyak hambatan di sana sini," papar Djarot.

Hingga saat ini Bulog baru memiliki 12.000 RPK yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, Bulog juga telah memanfaatkan teknologi digital dalam operasional RPK.

"Dulu RPK itu antre ambil barang ke Bulog. RPK ini pengusaha kecil jadi enggak cukup punya tenaga. Kalau dia harus ke Bulog dia harus tutup sementara. Jadi, kami punya konsep RPK tinggal pesen, barang datang dengan memanfaatkan teknologi. Pengiriman dibatasi satu kali dalam 24 jam," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com