Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Server di Dalam Negeri, London Raup Rp 40 Triliun dari Pajak Google

Kompas.com - 12/03/2017, 17:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mengejar pajak perusahaan yang bergerak dalam layanan internet atau Over The Top (OTT), salah satunya ialah Google.

Menurut Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, Kementerian Keuangan, Muhammad Haniv, terkait pajak OTT ini, harus ada regulasi yang mengatur aturan main bisnis OTT.

"Saya berharap OTT ini cepat dikeluarkan peraturannya. Sehingga bagi OTT jelas," kata Haniv ditemui di sela-sela Underwriting Network 2017, di Denpasar Bali, Jumat malam (10/3/2017).

"Sekarang OTT diwajibkan apa? Misalnya, Menkominfo mewajibkan domainnya seperti apa," kata dia lagi.

Haniv mencontohkan, saat ini pajak yang dibayar Google di London cukup besar. Hal tersebut dikarenakan, London mewajibkan server Google ada di sana.

"Di kita belum. Makanya per click di London itu (Google) enggak bisa bohong," imbuhnya. Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini pajak yang dibayar Google ke pemerintah London kurang lebih mencapai Rp 40 triliun.

"Besar itu. Kalau kita (di Indonesia) kecil. Karena dia (London) wajibkan servernya di sana," kata Haniv.

Menurut hitung-hitungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dari penerimaan sekitar Rp 5 triliun, keuntungan Google dari Indonesia mencapai 50 persen atau Rp 2,5 triliun. Dari laba kotor itu, perkiraan Haniv, pajak Google mencapai Rp 800 miliar.

Kemudian jika ditambah dengan bunga keterlambatan pembayaran pajak 48 persen, maka seharusnya Google membayar pajak Rp 1 triliun ke kantong pemerintah.

Saat ini negosiasi antara pemerintah dan Google terkait pajak belum mencapai titik temu. Haniv berharap Google sepakat dengan hitung-hitungan DJP dan tidak mengulur-ulur waktu. "Bulan ini pokoknya harapan kami selesai," kata Haniv.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Whats New
Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com