Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Februari 2017, Produksi Minyak OPEC Merosot

Kompas.com - 15/03/2017, 12:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Ofganisasi Negara-negafa Pengekspor Minyak (OPEC) melaporkan penurunan produksi pada bulan Februari 2017. Ini sejalan dengan berlanjutnya upaya Arab Saudi untuk mengompensasi bagi anggota lain yang belum mencapai janji pemangkasan produksi.

Mengutip CNBC, Rabu (15/3/2017), dalam laporan bulanannya OPEC menyinggung masalah peningkatan inventori minyak global dan pasokan minyak AS. OPEC juga menaikkan proyeksi untuk produksi minyak non-OPEC untuk tahun 2017.

Secara keseluruhan, produksi minyak OPEC mencapai 31,96 juta barrel per hari pada Februari 2017. Angka ini turun dibandingkan 32,1 juta barrel per hari pada Januari 2017.

Produksi anggota yang berkomitmen memangkas produksi mencapai 29,7 juta barrel per hari pada Februari 2017, turun tipis dibandingkan 29,9 juta barrel per hari pada Januari 2017.

"Kepatuhan yang tinggi dengan penyesuaian pasokan oleh OPEC dan beberapa produsen non-OPEC mendukung peningkatan indeks minyak mentah pada Februari," tulis OPEC dalam laporannya.

Iran diizinkan meningkatkan produksinya ke level tertentu. Data per Februari 2017 menunjukkan produksi minyak Iran mencapai sekitar 17.000 barrel per hari. Adapun Irak dan Uni Emirat Arab masing-masing memproduksi 63.000 dan 51.000 barrel per hari.

Arab Saudi masih memegang rekor penurunan produksi terbanyak di antara negara-negara OPEC, yakni kuota 10,01 juta barrel per hari. Adapun produksi minyak Arab Saudi dilaporkan 9,8 juta barrel per hari pada Februari 2017.

OPEC pun menaikkan proyeksi permintaan minyak pada tahun 2017 sebanyak 70.000 barrel per hari. Pertimbangannya adalah negara-negara maju Eropa dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik akan mengonsumsi lebih banyak minyak mentah dibandingkan sebelumnya.

OPEC memperkirakan permintaan minyak secara rerata akan mencapai 96,31 juta barrel per hari pada tahun ini.

Selain itu, pasokan minyak non-OPEC diprediksi naik 160.000 barrel per hari tahun ini, didorong membaiknya outlook minyak Kanada dan AS.

"Tampaknya perbaikan pasokan minyak kembali memperoleh momentumnya di pasar minyak dunia, distimulasi oleh naiknya harga secara gradual dan perbaikan efisiensi pengeboran dan produktivitas sumur di Amerika Utara," tulis OPEC.

Kompas TV Negara OPEC Sepakat Pangkas Produksi Minyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com