Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirAsia Akan Bentuk Maskapai Penerbangan Patungan di Vietnam

Kompas.com - 03/04/2017, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan berbiaya rendah asal Malaysia, AirAsia Berhad, berencana untuk mendirikan maskapai penerbangan di Vietnam dengan menggandeng mitra lokal.

Rencana ini muncul sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan murahnya biaya mendongkrak lalu lintas penerbangan di kawasan Asia Tenggara.

Mengutip Bloomberg, Senin (3/4/2017), AirAsia akan menggandeng Gumin Co., Hai Au Aviation Joint Stock Co., dan pebisnis Tran Trong Kien untuk mendirikan maskapai penerbangan lokal Vietnam.

Diharapkan maskapai ini dapat memulai penerbangannya pada tahun 2018 mendatang. Hal itu diungkapkan AirAsia melalui pernyataan untuk bursa efek Malaysia.

Gumin akan memguasai sekitar 70 persen saham maskapai tersebut, sementara AirAsia mengantongi sisanya. Vietnam adalah negara teranyar yang memikat bos AirAsia Tony Fernandes.

Bagaimana tidak, lalu lintas penumpang di negara itu mencapai 28 persen dan tiga kali lipat dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Pasar terbesar kelima di Asia Tenggara tersebut telah menikmati pertumbuhan lalu lintas penumpang hingga dua kali lipat sejak tahun 2013 lalu.

Menurut AirAsia, jumlah masyarakat kelas menengah di Vietnam akan terus meningkat pula. Saham AirAsia melonjak 1,3 persen ke level 3,14 ringgit per lembar saham pada perdagangan di lantai bursa Malaysia, Jumat (31/3/2017) lalu.

Selama tahun 2017 ini, saham AirAsia sudah menguat 37 persen. AirAsia telah memiliki afiliasi di Indonesia, Thailand, India, dan Jepang.

Namun demikian, investasi AirAsia di Vietnam dinilai terlambat, karena sudah ada dua maskapai penerbangan berbiaya rendah yang sudah terlebih dahulu menguasai pasar negara itu, yakni VietJet Aviation Joint Stock Co. dan Jetstar Pacific.

Menurut ACB Securities beberapa waktu lalu, Vietnam akan terus menikmati pertumbuhan jumlah penumpang moda transportasi udara sebanyak dua digit dalam dekade berikutnya. Adapun pada dekade lalu, pertumbuhan tahunannya mencapai 17 persen.

"AirAsia sangat terlambat dalam ikut pada 'pesta' di Vietnam dan hasilnya adalah akan menghadapi tantangan besar. Pasar (Vietnam) kini dilayani dengan baik oleh dua maskapai berbiaya rendah, VietJet dan Jetstar Pacific," ujar Brendan Sobie, kepala analis pada CAPA Centre for Aviation.

Usaha patungan AirAsia di Vietnam akan membutuhkan investasi sebesar 1 triliun dong Vietnam atau sekitar 44 juta dollar AS. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com