Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi XI DPR: Ditjen Pajak Dipisah dari Kemenkeu akan Membuat Repot

Kompas.com - 26/05/2017, 06:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk memisahkan Ditjen Pajak dari kementerian Keuangan diperkirakan bakal memunculkan sejumlah persoalan.

Sebagaimana dikutip dari Kontan, Jumat (26/5/2017), saat ini pemerintah menunggu masukan dari DPR guna membahas lebih lanjut rencana Revisi Undang-Undang (UU) Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) yang bakal menjadikan pegawai pajak memiliki wewenang yang lebih besar.

Dalam revisi tersebut, salah satunya digagas memisahkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dari Kementerian Keuangan (Kemkeu). Selain itu, pemerintah juga ingin mengubah sejumlah definisi, penyelesaian sengketa, hingga penegakan hukum.

Menanggapi rencana tersebut, anggota Komisi XI Fraksi Gerindra Soepriyatno mengatakan, bila kemudian Ditjen Pajak berpisah dengan Kemenkeu akan menambah kerumitan.

Adapun menurutnya DPR telah mendapatkan surat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) supaya tidak membuat lembaga baru lantaran pembiayaannya cukup besar.

“Kami maunya bikin simpel saja, jangan rumit dengan bikin baru lagi. Misalnya Ditjen Pajak dan Bea Cukai langsung jadi badan yang tanggung jawab kepada Presiden, nanti tidak nurut dengan Menteri Keuangan, lalu disuruh koordinasi susah,” katanya kepada Kontan, Kamis (25/5/2017).

Ia bilang, bila koordinasi menjadi semakin sulit, ia khawatir bahwa nantinya apabila ada suatu masalah, badan tersebut malah sulit diminta pertanggungjawabannya mengingat kewenangannya juga semakin besar.

“Takutnya begitu ada masalah lempar batu sembunyi tangan tetapi ketika ada kewenangan rebutan,” katanya.

Pembahasan di Komisi XI terkait revisi UU KUP masih dalam tahap awal sehingga belum terlalu masuk ke materi.

“DIM (Daftar Inventaris Masalah)-nya sudah, tinggal bahas tahap awal. Kemarin kami minta pendalaman dari beberapa ahli dari universitas. Pekan depan ini akan kami rapatkan soal RUU KUP di internal pimpinan,” ucapnya.

Anggota Komisi XI Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno bilang bahwa sudah dibentuk panitia kerja (Panja) di komisi XI terkait RUU KUP ini. Ia pribadi mengatakan bahwa dirinya sepakat dengan poin-poin yang ada di dalam draf revisi UU tersebut. Hanya saja, pembentukan badan sendiri bagi Ditjen Pajak dinilai berat.

"Yang berat hanya pembentukan badan tersendiri. Meski sudah masuk RPJMN, mesti dipikirkan secara masak dan cermat, karena ada untung dan ruginya," ujarnya.

 

Berita ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul asli: Pajak Dipisah dari Kemkeu Bikin Kerumitan Baru 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com