Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Luhut Soal Investasi China dan Wanti-wanti Jokowi Soal Komunisme

Kompas.com - 27/05/2017, 12:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengurusi investasi China di Indonesia. Adapun penunjukan Luhut oleh Jokowi dilaksanakan pada rapat terbatas pada Senin (22/5/2017).

Luhut juga baru saja mendampingi Jokowi untuk menghadiri konferensi Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing, China, 14-15 Mei 2017.

Saat bertemu santai dengan awak media di kantornya di kawasan Jalan MH Thamrin, beberapa waktu lalu, Luhut mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia banyak menawarkan proyek kerja sama dengan China.

"Nah ini, suka atau enggak suka, China punya duit gede lho, dananya sekitar 3 triliun dollar (AS)," kata Luhut.

Tak hanya Indonesia, China juga menawarkan kerja sama dengan negara-negara lainnya. Luhut menceritakan, China investasi di Pakistan mencapai 60 miliar dollar AS, Malaysia mendapat sekitar 30 miliar dollar AS, Filipina dapat 24 miliar dollar AS, dan lain-lain.

Kata Luhut, China juga melihat Indonesia sebagai partner yang potensial. Pemerintah pun menawarkan China untuk berinvestasi dalam beberapa proyek besar di Indonesia.

Pertama, proyek terintegrasi jalan tol, kereta api, lapangan terbang, pelabuhan, industrial district, dan properti area di Bitung, Sulawesi Utara.

Luhut menjelaskan, perlu adanya pembangunan bandar udara berstandar internasional di Bitung. Pasalnya, lapangan terbang internasional di Manado sudah over capacity.

Saat ini, lanjut dia, turis asal China di Manado naik sekitar 1200 persen. Tak hanya bandara, hotel dan restoran juga kewalahan menerima turis asal Tiongkok ini.

"Kalau proyek di Bitung jadi, maka nanti akan ada jalan kereta api sampai Gorontalo, akan jadi satu kawasan tersendiri dan nanti turis bisa ke tempat lain. Seperti ke Bunaken, Wakatobi, Bali, Toraja," kata Luhut.

Kedua, Pemerintah Indonesia juga menawarkan proyek di Kalimantan Utara. Di sana, kata Luhut, ada potensi listrik sebesar 7200 megawatt. Luhut menjelaskan, pemerintah berencana membangun smelter di sana.

Smelter adalah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, aluminium, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir.

Saat berada di China, Luhut bertemu dengan salah satu perusahaan terbesar di dunia asal China, CITIC Group. Luhut menyebut, aset yang dimiliki CITIC mencapai 300 miliar dollar AS.

"Saya minta mereka masuk (investasi di proyek pembangunan smelter). Karena mereka ada pengalaman hidropower juga, tapi saya minta mereka harus perhatikan limbah," kata Luhut.

Luhut meminta CITIC menggunakan teknologi terkini dalam mengolah limbah tersebut. CITIC menyepakati penawaran Luhut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com