Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng TNI-Polri, Sri Mulyani Pelototi Pelabuhan

Kompas.com - 12/07/2017, 13:23 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Impor Berisiko Tinggi. Satgas ini melibatkan TNI, Polri, Kejaksaan, hingga KPK.

Fokus kerja akan menyasar pelabuhan-pelabuhan yang menjadi pintu masuk dan keluar barang-barang dan menjadi denyut perekonomian Indonesia.

"Ada Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Belawan dan seluruh perairan timur dari Sumatera," ujar Sri Mulyani saat menggelar konferensi pers di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Selama ini, impor berisiko tinggi memiliki peluang penyelewengan yang besar. Praktik ini selalu merugikan negara lantaran penerimaan bea cukai jadi tidak optimal.

Keterlibatan TNI dan Polri dinilai penting lantaran selama ini Sri Mulyani kerap mendapatkan laporan adanya oknum TNI atau Polri yang ikut membekingi para importir nakal.

Akibatnya, petugas bea cukai segan menertibkan importir tersebut.

"Agar jajaran saya bersih dan tidak ada lagi alasan, maka dibutuhkan kerja sama (dengan TNI Polri)," kata Sri Mulyani.

Ia menuturkan, pembentukan Satgas dan komitmen TNI-Polri mendukung penuh penertiban Importir nakal, merupakan sinyal kepada jajaran Ditjen Bea Cukai untuk tidak lagi menggunakan pembekingan sebagai alasan ketidakmampuan menindak importir nakal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com