Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha : Bongkar Muat Lama, Pelindo II Untung Besar

Kompas.com - 08/07/2013, 18:52 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menuding bahwa pemerintah tidak siap melakukan pembenahan masa bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Sehingga, hal tersebut merugikan pengusaha yang berkaitan dengan otoritas kepelabuhanan.

Ketua ALFI Iskandar Zulkarnain mengatakan, dalam 3 tahun terakhir, arus barang di Tanjung Priok baik domestik maupun luar negeri meningkat di atas 20 persen. Namun infrastruktur di Priok masih jalan di tempat.

"Ini memang sebuah keanehan. Apa yang diminta Presiden dan Menko Perekonomian agar dwelling time bisa ditekan menjadi tiga hari, tidak serius dijalankan oleh Pelindo. Sekali lagi, itu adalah instruksi presiden," kata Iskandar dalam siaran pers di Jakarta, Senin (8/7/2013).

Iskandar menambahkan kondisi tersebut tentunya akan merugikan pengusaha yang berkaitan dengan industri kepelabuhanan, baik pemilik barang, pelayaran, pelaku logistik dan transportasi darat.

DI sisi lain, ujarnya, yang untung adalah Pelindo II karena peti kemas semakin lama di pelabuhan, tarifnya progresif dan semakin mahal serta memberikan kontribusi keuntungan bersih, tanpa ada investasi.

Namun Iskandar enggan menjelaskan nilai kerugian pengusaha tersebut. "Sejujurnya pelaku logistik pesimistis akan ada solusi cerdas atas masalah ini. Kecuali pihak-pihak yang terkait disana belajar fokus kepada job bisnis dan tugasnya," jelasnya.

Iskandar menyarankan agar Bea Cukai fokus kepada sektornya dengan memaksimalkan proses pemeriksaan barang pada jalur merah lebih cepat. Sedangkan Pelindo II fokus pada tugasnya dalam mengawal kelancaran arus barang.

"Jangan mencari untung terus atau yang lainnya. Apalagi ekspansi ke sektor yang tidak perlu karena bisa diusahakan swasta, sedangkan di depan matanya sendiri tidak beres," tambahnya.

Iskandar berharap otoritas pelabuhan harus tegas dalam menjalankan tugas sebagai wakil pemerintah. Di sisi lain, otoritas harus beban kepentingan. Begitu juga dengan Balai Karantina yang harus diberdayakan oleh negara agar diberi kesempatan untuk mereformulasi perannya agar mampu menjawab tuntutan zaman.

"Jika semua sudah berjalan seimbang, saya yakin masalah dwelling time akan selesai," harapnya.

Iskandar juga mengingatkan bahwa situasi pelabuhan lainnya juga sama. Contoh saja, antrean kapal di Panjang, Lampung sangat tinggi bahkan mencapai 20 kapal, begitu juga di Teluk Bayur, Jambi, Palembang, Surabaya, Medan dan Makassar. Semua pelabuhan utama ini bermasalah dan yang paling besar masalahnya ada di Priok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com