Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiongkok Ingin Investasi di Sektor Perkapalan

Kompas.com - 26/05/2014, 20:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Tiongkok berencana untuk berinvestasi di industri perkapalan di Indonesia. Hal tu diungkapkan Alex Retraubun, Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia usai menemui Gao Yan, Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok beserta jajarannya di Kementerian Perindustrian, Jakarta.

"Alasan mereka berinvestasi di Indonesia karena negara kita adalah negara tujuan investasi ketiga di ASEAN bagi Tiongkok," ujar Alex, Senin (26/5).

Namun Alex belum bisa memastikan kapan mereka akan masuk dan besaran nilai investasi yang akan ditanamkan. "Mereka datang untuk penjajakan dalam rangka membuat visibility study, kira-kira berapa investasi ke depan ini dan dimana kira-kira mereka mau bikin investasi industri kapal maupun investasi kawasan industri," katanya.

Menurut Alex, investasi di industri kapal sangat strategis, karena Indonesia sebagai negara kepulauan, membutuhkan konektivitas laut. Hal tersebut merupakan potensi besar bagi industri kapal.

Hasbi Assiddiq Syamsuddin, Direktur Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan Menteri Perindustrian mengatakan saat ini di Indonesia ada sekitar 220 pelaku industri kapal. Mereka bergerak mulai dari pembuatan kapal baru, reparasi hingga pelayaran.

Menurut Assiddiq, yang menjadi tantangan di sektor ini adalah produsen kapal tersebut belum bisa membuat komponen kapal sendiri. "Konstruksi sudah bisa, tapi komponen kapal, mesin, generator itu masih impor," ujarnya.

Ia berharap, investasi yang akan datang adalah investasi di segmen tersebut. Sehingga bisa memberikan kontribusi dan pertumbuhan bagi industri kapal.

Kawasan industri

Selain industri kapal, perwakilan Tiongkok juga mengungkapkan keinginannya untuk berinvestasi di kawasan industri. Ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerjasama antara Presiden RI dan Tiongkok mengenai pembangunan kawasan industri untuk smelter mineral.

Alex sendiri meminta agar investasi industri kapal dan kawasan industri tersebut dilakukan di Sulawesi. Pasalnya, di daerah tersebut, sudah ada industri kapal yang sedang berkembang, dan dekat dengan lokasi.

"Jadi sekalian saja di Sulawesi itu. Kan sudah ada perusahaan tambang Indonesia yang ada di situ, bisa masuk di mineralnya. Nah nanti investasi kapalnya untuk masuk di bagian reparasi kapal dari kapal-kalap perusahaan mineral di situ. Jadi terpadu," terang Alex. (Benediktus Krisna Yogatama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com