Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Butuh Ketersediaan BBM

Kompas.com - 22/09/2014, 13:29 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nelayan tidak hanya membutuhkan adanya pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah, namun juga ketersediaannya. Tanpa ketersediaan, harga bahan bakar yang semula murah karena subsidi, akan kembali ke harga pasar.

"Nelayan masih butuh. BBM tetap BBM subsidi, tapi plus ketersediaan," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri  (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto di Jakarta, Senin (22/9/2014).

Yugi tidak menampik adanya mafia di bidang distribusi BBM. Namun, dia tetap mengharapkan ketersediaan BBM bersubsidi terus terjaga lantaran saat ini, di tengah kelancaran informasi, masyarakat bisa ikut mengawasi penyalurannya.

"Kita tahu mafianya segala macam. Tapi kita harapkan ketersediaan dan subsidi. Tiap kasus berbeda. Contohnya, teman di Pulau Seram, dia membudidayakan udang dan membutuhkan solar. Harga solar mencapai Rp12.000. Saya rasa tidak sulit mengawal, mengontrol dan semua ikut mengawasi, jadi kelihatan masalahnya di mana," kata Yugi.

Kebutuhan bahan bakar bagi nelayan pun tidak terbatas pada sarana transportasi. BBM, khususnya solar, juga diperlukan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Tanpa listrik, hasil tangkapan ikan para nelayan rentan rusak dalam waktu cepat.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komite Tetap, Tata Ruang dan Pendayagunaan Lahan Kadin, Utama Kajo.

"Teknologi pasca panen juga penting karena ikan setelah ditangkap, umumnya tidak berapa panjang sudah rusak. Teknologi moderen butuh energi. Energi bersubsidi bukan hanya untuk kapal, tapi juga cold storage. Tanpa listrik, dan ketika solar habis, bisa berakibat seisi satu cold storage dibuang. Bahkan, di Morotai ada cold storage yang tidak bisa sampai ke dingin yang diharapkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com