Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menuturkan, defisit anggaran sebesar Rp 227,4 triliun diperoleh dari realisasi pendapatan negara sebesar Rp 1.537,2 triliun, sedangkan realisasi belanja negara sebesar Rp 1.764,6 triliun.
Pemerintah dalam APBN-P 2014 telah menargetkan pembiayaan sebesar Rp 241,5 triliun. Namun, Bambang melanjutkan, ternyata realisasi pembiayaan mencapai Rp 246,4 triliun. Realisasi pembiayaan anggaran tersebut berasal dari pembiayaan dalam negeri (netto) sebesar Rp 261,7 triliun, dan pembiayaan luar negeri (netto) sebesar negatif Rp 15,4 triliun.
“Dengan realisasi defisit anggaran sebesar Rp 227,4 triliun dan realisasi pembiayaan anggaran yang mencapai Rp 246,4 triliun, maka dalam pelaksanaan APBN-P 2014 terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) sekitar Rp 19 triliun,” ucap Bambang, dalam paparan, Senin (5/1/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.