Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oktober, Freeport akan Lepas 10,64 Persen Saham

Kompas.com - 24/06/2015, 03:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia menyatakan akan mulai menawarkan sebanyak 10,64 persen saham kepada kepemilikan nasional pada Oktober 2015 mendatang. Sehingga, porsi saham yang akan lepas dari genggaman Freeport McMoran totalnya menjadi 20 persen saham.

Maroef Sjamsoeddin, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia mengatakan, siap memenuhi ketentuan PP Nomor 77 Tahun 2014 terkait kewajiban divestasi saham. Perusahaan tersebut diwajibkan melepaskan mendivestasikan saham secara bertahap sebanyak 30 persen karena menggelar proyek tambang underground.

"Divestasi saham akan kami lakukan pada Oktober depan sehingga totalnya menjadi 20%. Sedangkan 10 persen saham kami divestasikan pada 2019 mendatang," kata dia usai mengikuti rapat tertutup dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (23/6/2015).

Berdasarkan PP 77/2014, pihak pertama yang harus ditawarkan Freeport ialah ke Pemerintah Indonesia. Apabila, pemerintah menolak maka saham tersebut akan ditawarkan kepada daerah baik provinsi maupun kabupaten.

Selanjutnya, manakala daerah juga tidak berminat, maka saham Freeport akan ditawarkan secara berturut-turut kepada BUMN, BUMD, baru terakhir swasta nasional. Harga saham yang ditawarkan berdasarkan konsep replacement cost atau nilai investasi serta nilai penyusutannya.

Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, sampai saat ini pemerintah belum memutuskan sikap terkait akuisisi saham milik Freeport. "Kami belum bicara soal divestasinya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com