Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbitan Surat Utang Belum Cukup Tambal Defisit APBN

Kompas.com - 19/10/2015, 20:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Melebarnya defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini dari 1,9 persen menjadi 2,23 persen tidak cukup ditambal dari penerbitan surat utang.

Direktur Surat Utang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Loto Srianita Ginting menuturkan pemerintah terpaksa mencari utang multilateral sebesar Rp 27 triliun.

Loto menuturkan, melebarnya defisit dari 1,9 persen menjadi 2,23 persen membuat pemerintah perlu mencari pembiayaan sebesar Rp 37 triliun.

“Sementara saldonya kan yang ditutup dari SBN (Surat Berharga Negara) baru Rp 10 triliun. Berarti ada sisanya Rp 27 triliun. Dari mana? Dari pinjaman multilateral,” kata Loto.

Loto menyampaikan, dengan asumsi defisit 2,23 persen, maka realisasi penerbitan SBN netto mencapai Rp 300,79 triliun atau 95,42 persen dari target yang sebesar Rp 307,2 triliun.

Sementara itu, realisasi SBN brutto pada posisi saat ini mencapai Rp 411,8 triliun, atau 89,29 persen dari target Rp 461,2 triliun.

“Kalau kita asumsikan (ORI012) tadi sudah dihitung, maka SBN nettonya di kisaran 97,91 persen, atau Rp 439,27 triliun,” jelas Loto.

Sebagai informasi, total penjualan ORI012 setelah dilakukan data cleaning yang mencapai Rp 27,439 triliun, dengan 45.298 investor.

ORI012 diterbikan pemerintah dengan masa penawaran dari 21 September 2015 hingga 15 Oktober 2015.

Penjatahan dilakukan pada hari ini, sedangkan setelmen dilakukan lusa, 21 Oktober 2015. ORI012 bertenor tiga tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com