Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Air Minum Eksisting Boleh Beroperasi Sampai Kontrak Berakhir

Kompas.com - 03/11/2015, 15:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemegang izin pengusahaan air dipastikan tetap bisa menjalankan bisnis pengelolaan air minum, sampai masa kontrak berakhir.

Pemerintah menjamin hal ini dalam aturan peralihan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Andreas Suhono, usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Bidang Perkonomian, di Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Menurut Andreas, hal ini dilakukan untuk memberikan kepastian usaha bagi perusahaan air minum eksisting.

“Disepakati di sidang, yang sudah terlanjur kerjasama tetap berlaku sampai nanti terbit undang-undang yang baru. Ya itu untuk memberikan kepastian hukum,” kata Andreas.

Lebih lanjut dia menjelaskan, kepastian bagi pemegang izin pengusahaan air ini perlu dimasukkan dalam aturan peralihan RPP SPAM, sebab belum tentu Undang-undang yang baru nantinya bisa sesuai dengan semangat Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.

“Kita tidak pernah tahu Undang-undang baru nanti kesepakatannya seperti apa. Kan anggota DPR sudah lain. Bisa saja Undang-undang menyetujui, kita tidak tahu. Makanya harus dikawal, apa yang menjadi spirit MK yang pro rakyat,” kata dia lagi.

Dalam kesempatan sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Sofyan Djalil mengatakan, RPP SPAM sudah selesai dibahas dalam rapat koordinasi, dan tinggal menyempurnakan redaksi aturan peralihannya.

“Aturan peralihannya, bagaimana industri eksisting yang telah ada diakomodasi biar tidak ciptakan masalah. Karena di manapun di dunia ini, untuk industri yang sudah ada, UU tidak berlaku surut,” terang Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com