Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara BI Distribusikan Uang di Papua

Kompas.com - 23/11/2015, 21:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia (BI) bertanggung jawab untuk mendistribusikan uang rupiah ke semua wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berarti, bank sentral pun harus mendistribusikan uang ke wilayah terluar, terdepan, terpencil, dan terjauh di Tanah Air.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi memberi contoh, kasir-kasir BI di wilayah Papua yang terpencil harus menempuh medan yang berat demi mendistribusikan uang rupiah ke seluruh masyarakat di sana. Selain itu, waktu tempuh untuk menjangkau masyarakat pun sangat lama.

"Kasir di Papua itu harus lewat jalan darat selama berjam-jam dan lewat jalur laut untuk menjangkau masyarakat di pedalaman. Kas keliling juga sampai ke daerah pedalaman untuk mendistribusikan uang," ujar Suhaedi di Kantor Pusat BI, Senin (23/11/2015).

Lebih lanjut, Suhaedi mengatakan, untuk melayani daerah yang luas, BI bekerja sama dengan beberapa bank sebagai bank pengelola kas titipan. Caranya, BI menitipkan uang rupiah kepada bank yang melayani masyarakat di kawasan terpencil.

Meskipun demikian, Suhaedi mengakui bahwa jaringan bank umum belum terlalu memadai dan terbatas. Sementara itu, ada setidaknya 500 kabupaten dan kota yang ada di Indonesia sehingga masih banyak area di beberapa provinsi yang belum dilayani secara optimal.

"Dalam pelayanan kepada masyarakat, masalahnya itu ketersediaan uang. Kami sedang kaji apakah dari BI ke bank ada yang bisa meneruskan dari bank ke masyarakat. Apakah semacam perusahaan yang mengantar jemput uang atau kantor pos, itu masih dalam kajian," kata Suhaedi.

Suhaedi menuturkan, bank sentral ingin dapat melayani dan menjangkau masyarakat agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh uang sesuai pecahan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, bank sentral kini tengah mempertimbangkan secara mendalam untuk melakukan kerja sama dengan pihak-pihak lain yang dapat membantu pendistribusian uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com