Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hanya 28 dari 100 Anak yang Tahu Produk Jasa Keuangan"

Kompas.com - 27/11/2015, 12:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia dapat dikatakan masih rendah. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak setingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pun banyak yang belum mengenal produk jasa keuangan.

Kepala Eksekutif Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S Soetiono menjelaskan, berdasarkan survei yang dihelat OJK pada tahun 2013 lalu, tingkat literasi keuangan di Indonesia hanya mencapai 21,8 persen.

Sementara itu, tingkat inklusi produk jasa keuangan hanya 59,7 persen.

"Khusus untuk anak-anak pelajar dan mahasiswa, tingkat literasi keuangan hanya 28 persen. Artinya, dari 100 anak hanya 28 anak yang tahu apa itu produk layanan jasa keuangan," kata Kusumaningtuti di SD Negeri 01 Menteng, Jakarta, Jumat (27/11/2015).

Sementara itu, indeks inklusi jasa keuangan untuk anak-anak, pelajar, dan mahasiswa di Indonesia hanya mencapai 44 persen.

Oleh sebab itu, kata Kusumaningtuti, regulator menyusun Strategi Nasional Inklusi Keuangan guna mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat Indonesia.

Kusumaningtuti menjelaskan, salah satu program yang diluncurkan OJK adalah program edukasi keuangan dengan meluncurkan buku Mengenal Jasa Keuangan.

Pada bulan Agustus 2014, buku ini diluncurkan untuk siswa SMA dan diuji coba ke 1.270 SMA di Indonesia. Adapun pada bulan Februari 2015 lalu buku serupa diperkenalkan untuk siswa SMP dan diuji coba ke 1.521 SMP di seluruh Indonesia.

Khusus untuk siswa SD, buku ini dilengkapi dengan alat peraga untuk membantu siswa belajar sambil bermain.

"Kami dapat informasi bahwa materi edukasi keuangan menjadi materi yang digemari siswa karena langsung berhubungan dengan kebutuhan uang, konsep uang, dan cara mengelolanya untik kehidupan yang lebih sejahtera," terang Kusumaningtuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com