Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ungkap 'Sumbatan' Penyerapan DAK, Mulai Lobi sampai Politisasi

Kompas.com - 11/05/2016, 14:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, atau akrab disapa Jokowi, menyoroti 'sumbatan' dalam proses pencairan dana alokasi khusus (DAK) untuk pemerintah daerah. Sumbatan yang dimaksud, misalnya anggaran tak didasarkan pada prioritas dan kebutuhan masyarakat.

"Sering juga kami lihat dalam prosesnya ditentukan oleh posisi tawar daerah, praktik kurang transparan karena ada lobi-lobi atau ada politisasi dan yang lainnya," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas soal DAK di Kantor Presiden, Rabu (11/5/2016).

Hasilnya, penyerapan pemerintah daerah atas DAK tidak maksimal, bahkan menimbulkan sisa dana yang tidak sedikit di bank daerah.

Sektor pendidikan misalnya. Pemerintah pusat mengalokasikan DAK sebesar Rp 10,4 triliun namun hanya terrealisasi Rp 2,6 triliun. Di sektor kesehatan juga demikian.

Pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,9 triliun namun terrealisasi Rp 619 miliar. Di sektor pertanian juga sama. Pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6,1 triliun namun hanya terserap Rp 3,9 triliun.

Presiden tidak mau kondisi itu berulang terus menerus. Presiden meminta Kementerian Keuangan mengawasi ketat penggunaan DAK agar dana itu betul-betul digunakan untuk program prioritas.

"Jangan sampai pada akhir tahun, tahu-tahu (proyek) hanya rampung tiga puluh persen, tahu-tahu rampung sepuluh persen," ujar Jokowi.

Presiden juga menegaskan bahwa 'sumbatan' harus segera dihilangkan. "Saya ingin tidak ada lagi yang namanya tawar menawar, lobi-lobi untuk masalah DAK dan saya minta jaminan bahwa DAK ini tepat sasaran," ujar Jokowi.

Kompas TV Sinergi Perencanaan & Penerapan Anggaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com