Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Logistik Sebut Pemerintah Gagal Paham Masalah Distribusi Pangan

Kompas.com - 23/06/2016, 12:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Masita mengkritik pemerintah lantaran selalu mencari kambing hitam atas melonjaknya harga pangan. Termasuk kata dia, membuat alasan biaya logistik tinggi.

"Pemerintah telah gagal memahami mekanisme perdagangan, distribusi dan logistik dari bahan pangan strategis atau istilah anak mudanya 'Gagal Paham'," ujar Zaldy kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Menurut Zaldi, kesalahan utama pemerintah yaitu tidak mengerti mengenai rantai pasok (supply chain). Akibatnya kebijakan yang diambil salah.(Baca: Bank Dunia Desak Indonesia Jalankan Reformasi Sektor Logistik)

Misalnya kata dia, kebijakan meluncurkan kapal ternak. Awalnya tujuannya kapal ternak untuk mempermudah logistik sehinga menurunkan harga daging sapi di pasaran. Namun kebijakan itu dianggap gagal karena sampai sekarang ini masih mahal.

Selain itu, dia juga menilai keinginan pemerintah untuk memotong rantai pasok bahan pangan menjadi salah besar bila pemerintah tidak bisa mengontrol supply dan demand. Menurut Zaldy, keinginan pemerintah itu sangat reaktif dan hanya bersifat jangka pendek.

"Memotong rantai pasok berarti pemerintah menambah 'musuh' karena selama puluhan tahun sudah banyak yang mencari nafkah di rantai pasok ini. Akhirnya setiap program pemerintah akan 'dibuat' gagal," kata Zaldy.

Seharusnya ucap dia, pemerintah membuat channel atu saluran baru yang akan bersaing dengan rantai pasok yang ada. Ia yakin, rantai pasok baru dan lama akan bersaing sehinga harga-harga pangan bisa menjadi lebih kompetitif.

"Membuat channel baru adalah pekerjaan jangka panjang yang harus dimulai dari sekarang dan harus konsisten," ucap dia.

Kompas TV Harga Sapi Bakal Naik Jelang Lebaran?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com