Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surplus 1,3 Juta Ton, Produksi Jangung Tahun Ini Mampu Tekan Laju Impor

Kompas.com - 28/06/2016, 15:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan produksi jagung tahun ini diperkirakan surplus 1,3 juta ton.

Produksi jagung tahun ini lebih dari cukup guna memenuhi kebutuhan industri pakan 750.000 ton per bulan dan total kebutuhan jagung nasional 1,55 juta ton per bulan.

Suwandi, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan menambahkan, kebijakan pengendalian impor telah mampu menekan laju impor jagung hingga turun 47,5 persen pada periode Januari-Mei 2016, sebesar 881 ribu ton, dibandingkan periode sama 2015 sebesar 1,68 juta ton.

(Baca: Memungkinkan, Indonesia Tak Lagi Impor Jagung pada 2017)

Menurut dia, keberhasilan produksi jagung disebabkan Kementan berhasil mengembangkan jagung melalui berbagai program upaya khusus (upsus).

Misal, program perluasan areal tanam dan intensifikasi secara besar-besaran dengan benih unggul 1,5 juta hektar dan integrasi jagung di lahan perkebunan dan hutan 724 ribu hektar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung di 2015 mencapai 19,61 juta pipilan kering. Jumlah produksi ini naik 3,17 persen jika dibandingkan 2014.

Produksi minimal jagung di 2016 yang dalam kondisi La Nina ditargetkan mencapai 21,53 juta ton. Kementan optimistis target ini akan tercapai seiring dengan program yang telah disusun Kementan dengan perencanaan yang matang.

“Memang ada peningkatan impor gandum atau meslin yang tidak diproduksi di dalam negeri, namun pada periode tersebut neraca perdagangan total sektor pertanian tetap surplus 3,2 miliar dollar AS,” ujar Suwandi.

Industri Pakan

Direktur Pakan di Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah menyampaikan, pemerintah telah menerbitkan referensi harga jagung pipilan kering Rp 3.150 per kilogram.

Dengan demikian, petani jagung memperoleh harga wajar dan industri pakan ternak menikmati bahan baku dengan harga kompetitif.  

Menurut dia, harga jagung petani sudah di atas referensi harga, yaitu pada Mei-Juni 2016 Rp 3.320-3.390 per kilogram.

Sementara untuk harga daging ayam (livebird) di peternak Rp 17.500-19.500 per kilogram dan telur ayam ras 14.700-17.000 per kilogram.

“Ini menunjukkan bisnis industri pakan dan perunggasan semakin membaik. Hal yang perlu dicermati sistem distribusi dan tata niaga sampai konsumen,” jelasnya.

(Baca: Kementan Dorong Industri Pakan Serap 100 Persen Jagung Lokal)

Kompas TV Bau, Pabrik Pakan Ternak Dibakar Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com