Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Brexit" Jadi Tantangan Baru APBN 2017

Kompas.com - 13/07/2016, 15:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemulihan ekonomi dunia diperkirakan masih belum signifikan tahun depan. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan pemulihan ekonomi dunia masih tertahan oleh lemahnya permintaan, ketidakpastian pasar, dan moderasi pasar komoditas.

Suahasil menyatakan, lemahnya permintaan, ketidakpastian pasar, dan moderasi pasar komoditas tersebut akan berdampak terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Malah, tantangan APBN 2017 bertambah dengan adanya hasil referendum Inggris Raya keluar dari Uni Eropa (Brexit).

"Hasil referendum, Brexit, turut menciptakan volatilitas di pasar keuangan dan menambah risiko ketidakpastian pada ekonomi global," kata Suahasil dalam rapat badan anggaran di Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Lebih jauh dia bilang, ketidakpastian pasar keuangan global dapat memicu ketatnya arus modal ke dalam emerging market dan apresiasi dollar AS yang lebih jauh. Peningkatan volatilitas di pasar keuangan global tersebut berpotensi memberikan tekanan kepada portofolio utang, baik di sektor swasta maupun publik.

Suahasil menuturkan, perekonomian Indonesia tahun 2017 juga akan banyak dipengaruhi faktor global seperti salah satunya adanya penyesuaian proyeksi ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional dari 3,4 persen menjadi 3,2 persen, serta oleh Bank Dunia dari 2,9 persen menjadi 2,4 persen.

Perubahan proyeksi ini dikarenakan negara maju belum mencapai tingkat full employment. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga masih moderat. Penyesuaian ekonomi dunia terhadap kondisi tersebut diperkirakan juga masih terus berlanjut.

Terlebih dampaknya kepada perdagangan, sektor keuangan, dan investasi global. Suahasil juga menyatakan, kombinasi harga komoditas yang moderat dan lemahnya permintaan global dapat menciptakan tekanan bagi negara pengekspor komoditas.

Diperkirakan rendahnya harga komoditas masih akan terus terjadi antara tiga hingga lima tahun ke depan.

"Kombinasi kebijakan moneter negara maju, antara normalisasi kebijakan moneter The Fed serta kebijakan pelonggaran moneter oleh ECB dan BoJ berpotensi menciptakan ketidakpastian dan gejolak di pasar keuangan global. Sinyalemen kenaikan suku bunga The Fed memberikan sentimen terhadap pergerakan mata uang termasuk Rupiah," pungkas Suahasil.

Kompas TV Dampak Brexit, Bank Italia Alami Kredit Macet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com