Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WhatsApp Kian Besar, Operator Telekomunikasi Terpukul, Pemerintah Terusik

Kompas.com - 05/09/2016, 16:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Semakin besarnya penggunaan data layanan berbasis internet global atau over the top (OTT), termasuk WhatsApp, menjadi masalah bagi sektor telekomunikasi nasional.

Pelaksana Tugas Dirjen Sumber Daya Pos dan Perangkat Informatika (SDPPI), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Basuki Yusuf Iskandar mengatakan, kian besarnya layanan OTT membuat pasar layanan data voice berkurang.

Padahal, layanan tesebut merupakan sumber pemasukan perusahaan telekomunikasi.

"Data voice berubah jadi data berupa OTT yang tidak memberikan keuntungan bagi operator. Ini masalah di sektor telekomunikasi," ujar Basuki saat rapat dengan Badan Anggaran DPR, Jakarta, Senin (5/9/2016).

Kemenkominfo menyoroti hilangnya sumber pendapatan perusahaan telekomunikasi lantaran semakin bedanya layanan OTT yang merupakan layanan internet global.

Bila mengacu pada masalah itu, kata Basuki, kian besarnya layanan OTT mengusik kewajaran dari sisi industri telekomunikasi.

"Kalau bicara keadilan di industri, saya kira mengusik kewajaran kita karena OTT ini berasal dari luar, seperti Google itu," kata Basuki.

Di sejumlah negara, layanan OTT sudah diatur. Merujuk pada hal itu, Kemenkominfo juga berniat akan melakukan evaluasi terhadap layanan OTT.

Lantaran OTT pula, Kemenkominfo sempat berencana menurunkan target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada 2017. Namun, setelah rapat dengan Banggar, PNBP Kemenkominfo disetujui Rp 16,5 triliun.

Kompas TV Biaya Interkoneksi Telekomunikasi Turun 26%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com