JAKARTA, KOMPAS.com - Rabu ini (8/9/2016), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan rapat kerja bersama Komisi V di Gedung DPR, Jakarta. Dalam rapat Menhub memaparkan terobosan pada kegiatan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di 2017.
Dalam terobosan tersebut Menhub akan menempatkan jajaran eselon I sampai III ke seluruh daerah untuk memantau infrastruktur yang telah dibangun oleh Kemenhub.
"Jadi bukan hanya sekadar membangun, tetapi kita cek fungsinya berlangsung baik atau tidak," ujar Budi.
Lanjut, Budi akan menghidupkan pariwisata dengan mengembangkan bandara di daerah menjadi bandara internasional.
Dia mencontohkan, pada Bandara Sam Ratulangi Manado setelah menjadi bandara internasional. Saat ini bandara itu dikunjungi wisatawan hingga 1.000 orang per hari.
"Nah ini indikasi bahwa Indonesia punya potensi pariwisata. Dan kita tahu pariwisata itu suatu modal untuk menambah devisa negara," ucapnya.
Kemudian, Budi juga akan membuka kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta untuk mengelola pelabuhan. Menurut dia, banyak pelabuhan yang dikelola pemerintah, tetapi produktivitasnya rendah.
"Contohnya pelabuhan yang memiliki panjang dermaga 100 meter, tetapi dwelling time 5 hari-6 hari. Karena pelabuhan tersebut tidak ada alat-alat yang menunjang seperti crane. Kami harap dengan kerja sama tersebut dwelling time bisa lebih rendah," ungkapnya.
Selain itu, dia akan meminta PT Kereta Api (Persero) untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api, seperti Bandung-Ciwidey dan jalur Pangandaran. "Apabila KAI tidak mampu nantinya kita berikan swasta, di mana swasta berhak mengembangkan," pungkas dia.