Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Bhumibol Adulyadej Mangkat, Ekonomi Thailand Bisa Berguncang

Kompas.com - 14/10/2016, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Raja Thailand Bhumibol Adulyadej meninggal dunia dalam usia 88 tahun, Kamis (13/10/2016) sore waktu setempat.

Raja Bhumibol adalah raja terlama yang memerintah, yakni selama 70 tahun dan sangat dicintai oleh rakyatnya hingga sebagian besar rakyat tak mengenal anggota kerajaan lain selain sang raja.

"Raja yang amat dicintai itu menjadi sosok yang penting dalam pemersatu negara," kata para analis Capital Economics seperti dikutip dari CNN Money, Jumat (14/10/2016).

Para ekonom merasa khawatir bahwa mangkatnya Raja Bhumibol dapat menggiring ekonomi Thailand ke dalam guncangan dan krisis ekonomi.

Thailand mengalami pertumbuhan yang kurang bergairah dan investasi yang lemah, serta berisiko jatuh ke bawah pesaingnya, seperti Vietnam.

Pasar saham Thailand anjlok 5 persen pekan ini seiring kekhawatiran atas kesehatan Raja Bhumibol. Nilai tukar mata uang baht terhadap dollar AS melemah dua persen.

Kekhawatiran terbesar adalah terkait politik di Thailand. Pemerintahan yang secara demokratis dipilih rakyat digulingkan dua kali oleh militer dalam satu dekade ini, termasuk kudeta yang menggiring junta militer memegang pemerintahan saat ini.

"Raja (Bhumibol) telah membantu menambahkan beberapa legitimasi kepada pemerintahan militer saat ini. Tanpa beliau, akan ada banyak kemungkinan dalam beberapa dekade ini di mana Thailand akan mengalami perang sipil," ujar Capital Economics.

Dalam 10 tahun terakhir, investasi secara rerata hanya tumbuh tiga persen. Menurut Capital Economics, pertumbuhan ini adalah yang paling lambat di antara negara-negara lainnya di Asia Tenggara.

Gejolak politik telah menghambat produk-produk infrastruktur publik dan membuat investor swasta takut. Adapun pariwisata, yang menyumbang 10 persen terhadap ekononi Thailand, sedikit demi sedikit membantu laju perekonomian negara itu.

Data Konsil Perjalanan dan Pariwisata Dunia, industri pariwisata menyumbang total 5,4 juta lapangan kerja di Thailand.

Namun, tetap saja masalahnya sama. Ketegangan politik antara pekerja di area pedesaan di bagian utara Thailand dengan penduduk urban kaya di Bangkok, misalnya, belum terselesaikan hingga kini.

"Yang digaris bawahi adalah sulit memeprediksi outlook jangka menengah Thailand hingga gambar politik terlihat dengan jelas," ungkap Capital Economics. 

Kompas TV Raja Thailand Bhumibol Adulyadej Meninggal Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com