Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Tegaskan Kenaikan Suku Bunga dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 18/11/2016, 07:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Gubernur bank sentral AS Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa The Fed dapat menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) dalam waktu relatif dekat. The Fed terakhir kali menaikkan FFR pada Desember 2015 lalu, pertama kalinya dalam satu dekade.

"Kasus kenaikan suku bunga berada dalam kisaran target terus menguat," kata Yellen seperti dikutip dari CNN Money, Jumat (18/11/2016).

Yellen menyampaikan testimoninya terkait kondisi perekonomian AS sebelum Kongres dimulai pada Kamis (17/11/2016) pukul 10.00 waktu setempat.

Ini akan menjadi pernyataan publik pertama Yellen sejak terpilihnya Donald Trump pada pilpres AS.

Yellen selama ini melontarkan kritik terhadap Trump.

Sementara itu, Trump pun mencerca Yellen dan menyatakan Yellen seharusnya malu pada diri sendiri karena menciptakan "ekonomi palsu" dengan mempertahankan suku bunga terlalu rendah.

Namun, anggapan Trump tersebut bisa berubah dalam waktu dekat.

Beberapa ekonom memandang, rencana belanja pemerintah dalam jumlah yang besar dapat mendorong The Fed menaikkan suku bunga acuan FFR.

Pertemuan The Fed selanjutnya dijadwalkan pada 13 dan 14 Desember 2016 mendatang.

Bank sentral tersebut diekspektasikan bakal menaikkan FFR, sebuah sinyal bahwa ekonomi AS semakin sehat. Dalam pernyataannya, Yellen menyoroti pasar tenaga kerja mempertahankan momentumnya tahun ini.

Pertumbuhan upah pun mulai menggeliat dan inflasi bergerak dalam arah yang benar meski melambat. Secara umum, pertumbuhan ekonomi AS juga menggeliat hingga hampir mencapai 3 persen pada kuartal III 2016.

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi AS berada pada kisaran 1 persen pada semester I 2016. Pertemuan pada Desember 2016 mendatang penting bagi kredibilitas The Fed, yang belakangan kerap diserang oleh para investor Wall Street.

Pasalnya, pada awal 2016 pejabat The Fed menyatakan bank sentral bakal menaikkan FFR sebanyak empat kali tahun ini. Namun, pasar saham yang bergejolak dan rendahnya harga minyak membuat The Fed mempertimbangkan kembali rencananya itu.

Saat ini, probabilitas kenaikan FFR pada bulan Desember 2016 sudah mencapai 85 persen.

Kompas TV Menkeu Sebutkan Penyebab Penguatan Rupiah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Whats New
Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Whats New
Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Whats New
Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com