Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Biaya Produksi Padi di Papua Turun 60 Persen

Kompas.com - 14/02/2017, 18:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Biaya pengolahan lahan untuk produksi padi di Papua turun dari Rp 3 juta per hektare (Ha) menjadi Rp 1,1 juta per Ha. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, penurunan biaya tersebut dikarenakan penggunaan alat mesin pertanian hingga penggunaan bibit unggul.

"Biaya pengolahan lahan turun 60 persen karena penggunaan teknologi," kata Amran dalam keterangan tertulis Selasa (14/2/2017). Kementerian Pertanian memberikan bantuan mekanisasi pertanian dan teknologi berupa benih dan sistem tanam.

Bersama dengan TNI, para petani terus membuka lahan sawah baru sehingga target 3.000 Ha hingga akhir tahun tercapai.

Amran menambahkan, pertanian di Papua khususnya di Merauke kini juga mengalami kemajuan. Petani di Merauke telah mengekspor beras varietas Inpari 33 yang dikembangkan Badan Litbang Kementerian Pertanian.

Beras varietas Inpari 33 diekspor ke negara tetangga, Papua Nugini dengan harga Rp 10.000 per kilogram (kg). Harga ini cukup kompetitif karena hanya separuh dari harga beras yang berasal dari Filipina, Thailand, dan Vietnam.

"Mimpi kita dulu, kini sudah menjadi kenyataan, yaitu ekspor beras ke negara tetangga, Papua Nugini. Kita sudah pecahkan telor," ucap Amran.

Gubernur Papua, Lukas Enembe menyatakan sangat bangga sebab bisa mengekspor beras ke Papua Nuginie. Ia pun berkomitmen ekspor beras ini terus akan berjalan pada tahun-tahun berikutnya.

"Sebab, sudah puluhan tahun Papua mimpikan Merauke agar dapat menjadi lumbung langan nasional," ujar Lukas.

Sementara itu Bupati Merauke Frederikus Gebze menambahkan pembangunan pertanian di Merauke ini cukup maju. Selain infrastuktur pertanian, pemerintah juga telah membangun jalan usaha tani.

Dengan adanya jalan usaha tani ini, kini petani dapat mengangkut hasil panen dengan mudah. Selama 30 tahun petani juga menjemur padi di pinggir jalan. Tetapi kini, mereka sudah memiliki penjemuran dan mesin pengering.

Luas lahan sawah dan lahan kering di Merauke sebanyak 64.000 Ha dan sudah ditanami padi. Produksi beras di Merauke mencapai 110.000 ton per tahun. Sementara kebutuhan hanya 25.000 ton Ha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com