Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pergerakan Harga Pangan pada Musim Hujan

Kompas.com - 27/02/2017, 14:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa komoditas pangan pokok, seperti beras dan cabai, beberapa hari terakhir tengah mengalami pergerakan harga, ada yang alami kenaikan akibat musim hujan dan ada juga yang alami penurunan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, banjir merupakan fenomena musiman yang berulang setiap tahun.

"Walau banjir antar tahun bervariasi besarannya, tetapi petani tampaknya sudah terbiasa dan cukup antisipatif," ujar Sasmito kepada Kompas.com, Senin (27/2/2017).

Seperti turunnya harga beras, Sasmito menilai hal itu merupakan fenomena yang wajar karena sedang puncak panen padi pada Februari hingga Maret.

Menurut dia, komoditas yang masih sensitif terhadap cuaca adalah komoditas cabai. Akibatnya, harga cabai tengah melonjak.

"Cabai masih bandel karena lebih sensitif terhadap curah hujan yang tinggi. Harga cabai rawit masih bertahan. Kemudian cabai merah yang biasanya berlawanan arah dengan cabai rawit, sekarang ikut naik," papar Sasmito.

Pengamat pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas mengungkapkan, ada beberapa faktor utama yang memengaruhi terhadap naik turunnya harga pangan pada saat ini.

"Pertama, karena produk pertanian sifatnya musiman, jadi sesuai musim, ada puncak-puncak di mana produksi tinggi lalu ada waktu-waktu terjadi paceklik atau tidak ada produksi itu yang salah satunya menyebabkan harga pangan itu selalu fluktuatif," ujar Andreas.

Menurut dia, faktor kedua adalah sifat dari produk pertanian yang sebagian besar mudah rusak dan tidak tahan lama.

"Karena mudah rusak otomatis, tidak memiliki daya simpan yang lama sehingga harus cepat dijual, maka ada kondisi-kondisi tertentu stok menurun. Kalau cepat dijual kemudian harga turun, tetapi ketika tidak terjual lagi mungkin dalam satu sampai dua minggu harga naik enggak karuan," paparnya.

Selain itu, persoalan harga pangan juga dipengaruhi oleh elastisitas permintaan atau price elasticity of demand (PED) adalah ukuran respons perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga.

Berdasarkan pusat informasi harga pangan strategis (PIHPS) nasional, harga telur ayam ras di Jakarta Rp 19.400 per kilogram, bawang merah Rp 45.250 per kilogram, cabai merah keriting Rp 45.000 per kg, dan cabai rawit hijau Rp 73.750 per kilogram.

Selain itu, cabai rawit merah Rp 155.000 per kilogram, gula pasir Rp 14.750 per kilogram, minyak goreng curah Rp 13.650 per kilogram, dan daging sapi Rp 123.750 per kilogram.

Kompas TV Inflasi Turun karena Harga Pangan Terkendali

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com