Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CIMB Niaga Jadi Bank ke-5 dengan Kategori Modal Paling Besar

Kompas.com - 25/04/2017, 22:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) masuk ke dalam jajaran bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 dengan modal inti paling sedikit Rp 30 triliun.

Dengan demikian, Bank CIMB Niaga masuk kategori sebagai bank papan atas, sejajar dengan 4 bank lainnya yang lebih dulu masuk dalam kategori tertinggi ini yakni BRI, Bank Mandiri, BCA, dan BNI.

“Bank CIMB Niaga mencatatkan sejarah sebagai bank pertama di Indonesia yang naik ke BUKU 4, yaitu bank dengan kegiatan usaha paling lengkap dan dengan tingkat modal inti yang paling tinggi,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan di Jakarta, Selasa (25/4/2017).

Seiring dengan pencapaian tersebut, lanjut Tigor, CIMB Niaga semakin kokoh menjadi lembaga keuangan yang besar, kuat, aman, dan terpercaya.

Perseroan juga akan terus berinovasi mengembangkan produk dan kualitas layanan perbankan guna memenuhi kebutuhan nasabah. Komitmen ini dijalankan sebagai bentuk loyalitas perseroan terhadap nasabah yang diyakini merupakan aset terbesar yang dimilikinya.

Digital banking

Bank CIMB Niaga berencana mengembangkan digital banking untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi nasabah dalam bertransaksi perbankan.

Oleh karenanya, pada tahun ini CIMB Niaga akan mengalokasikan 60 persen dari belanja modalnya atau sekitar Rp 1,25 triliun, untuk pengembangan digital banking.

"Untuk 2017, sekitar 60 persen capex (capital expenditure) akan fokus untuk pengembangan IT, untuk mengembangkan digital technology," kata Director Finance & Strategy Wan Razly di Jakarta, Selasa (25/4/2017).

Tigor menambahkan, pada tahun ini pihaknya akan mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 2,08 triliun. Ada berbagai platform yang akan dikerjakan untuk menjangkau lebih banyak nasabah konsumer, UKM, serta memudahkan nasabah korporasi dalam bertransaksi.

Menurut Tigor, pada tahun ini CIMB Niaga juga berharap bisnis konsumer dan UKM tumbuh lebih tinggi dibandingkan bisnis lainnya. Sebab, menurut dia, peluang UKM di Indonesia masih sangat besar.

Seiring dengan hal tersebut, perseroan juga akan memperkaya platform digital. "Kenapa orang-orang masuk ke digital? Menurut saya, pertama, dari segi jangkauan jaringan yang sangat efisien dan efektif, mencapai ribuan, ratusan ribu, dan bahkan jutaan orang dengan cepat, efisien, dan aman," kata Tigor.

Alasan kedua, sambung dia, gaya hidup masyarakat Indonesia yang sudah berubah drastis. Sehingga, pilihan sebuah bank untuk mengembangkan digital banking menjadi sebuah keharusan.

"Tentu kalau bicara digital itu berhubungan dengan nasabah konsumer. Akan tetapi dari segi UKM dan korporasi, mereka juga mengharapkan proses dari digital platform juga," imbuh Tigor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com