MEDAN, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pudji Hartanto melakukan tinjauan ke unit pelaksana penimbangan kendaraan bermotor (UPPKB) Tanjung Morawa I serta Terminal Amplas, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (1/6/2017).
Dalam tinjauannya tersebut, Pudji mengingatkan para pegawai UPPKB Tanjung Morawa untuk tetap memprioritaskan keselamatan masyarakat, dengan melaksanakan uji kelaikan kendaraan orang dan barang dengan baik.
"Uji berkala adalah tugas pokok, paling utama. Agar kendaraan laik jalan," kata Pudji.
Selain itu, ia meminta para anak buahnya tersebut untuk terus mengawasi operasional angkutan barang. Terutama terkait beban dan tonase. Jangan sampai, petugas penimbangan meloloskan angkutan yang kelebihan muatan barang.
Jika tidak diawasi, truk kesulitan berjalan dan menyebabkan kemacetan. Dampak paling buruk adalah dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Dia mengaku sering melihat truk yang kelebihan tonase di kawasan Jawa, terutama di daerah pantai utara (pantura).
"Truknya over berat, kemudian giometri permukaan jalannya tidak rata, ya bisa menimbulkan kecelakaan. Kendaraan wajib diuji, jangan sekadar lewat tapi kualitasnya nol," kata Pudji.
Mantan Kapolda Sulawesi Selatan itu juga merasa kesal melihat peristiwa kecelakaan maut yang disebabkan oleh truk trailer pengangkut alat berat, di Jalan Amal, Medan.
Rem blong mengakibatkan tiga orang yang tengah berhenti di lampu merah tewas terlindas truk trailer tersebut. Pudji merasa kecewa karena truk tersebut lolos uji kelaikan.
"Saya datang ke sini juga marah, kenapa bisa kejadian seperti itu? Mungkin saja beban terlalu berat, tidak sesuai peruntukkan barangnya, atau sopir yang tidak ada keterampilan sedikit pun," kata Pudji.
(Baca: Menhub: Jalan Raya di Indonesia "Dizalimi" Truk)