NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia turun lagi untuk sesi ketiga berturut-turut pada penutupan perdagangan Rabu (21/6/2017), atau Kamis waktu Indonesia (22/6/2017).
Penurunan minyak mentah dunia dipicu berlimpahnya pasokan minyak di Amerika Serikat (AS), Libya, dan Nigeria akibat naiknya produksi. Selain itu, ada stok yang sangat berlimpah di seluruh dunia.
Kondisi ini meruntuhkan pandangan bahwa pengurangan produksi yang terus berlanjut yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia akan menaikkan harga.
Sebelumnya, data resmi Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan terjadi penarikan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat.
EIA mengatakan dalam laporan mingguannya bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 2,5 juta barel pekan lalu, melebihi konsensus pasar untuk penurunan 2,1 juta barel.
Namun demikian, produksi minyak AS naik menjadi 9,35 juta barel per hari pekan lalu, menandai tingkat tertinggi dalam hampir dua tahun, menurut EIA.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 0,98 dollar AS menjadi menetap di 42,53 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, turun 1,20 dollar AS menjadi ditutup pada 44,82 dollar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
(Baca: Harga Minyak Tergelincir, Wall Street Ditutup Melemah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.