Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aprindo: 8.000 Orang Akan Terdampak Tutupnya 7-Eleven

Kompas.com - 10/07/2017, 20:00 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menilai tidak hanya pegawai saja yang terdampak tutupnya gerai ritel modern 7-Eleven.

Akan tetapi, para keluarga pegawai tersebut juga terdampak dari tutupnya gerai ritel yang populer "slurpee" ini. 

Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey mengatakan, sebelum tutup 7-Eleven memiliki 2.000 pegawai dan kesemuanya akan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sehingga, jika dikalikan dengan empat orang sekeluarga, maka 8.000 orang akan terdampak pada tutup gerai tersebut. 

(Baca: Menurut Fitch Ratings, Ini Penyebab Tutupnya 7-Eleven di Indonesia)

"Kan satu orang kepala keluarga anggap punya dua anak dan satu istri. Berarti ada 8.000 orang yang kehilangan pasokan makanan dan minuman kalau kita bilang orang bergaji makan minum normal," ujar Roy saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (10/7/2017). 

Dengan begitu, terang dia, terjadinya PHK akan membuat tingkat pengangguran di Jakarta meningkat. Sehingga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terdampak tutupnya gerai 7-Eleven. 

"Ini (PHK) tentunya jadi suatu problem baru pemerintah DKI, karena mereka kan di DKI Jakarta. Karena Sevel sekarang belum bisa berkembang di luar Jakarta, dia hanya memiliki izin di DKI Jakarta. Izin ritel kan belum ada perubahan dari regulator, akhirnya fokus dulu jakarta," jelas dia. 

Meski demikian, Roy mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya gerai yang didominasi dengan warna hijau, merah, dan oranye. 

"Masih di manajemen 7-Eleven permasalahannya. Kami kanbelum tahu penyelesaiannya, tetapi yang saya dapatkan informasinya hampir 2.000 karyawan, dengan gerai tutup ya enggak bekerja lagi," pungkas dia. 

Sekadar informasi, Direktur PT Modern Internasional Tbk Chandra Wijaya menjelaskan, penutupan seluruh gerai 7-Eleven disebabkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai 7-Eleven.

Dengan itu, manajemen PT Modern Internasional Tbk (MDRN) mengumumkan menutup seluruh gerai 7-Eleven di Indonesia per 30 Juni 2017.

Kompas TV Dalam negeri bisnis ritel indonesia mulai merasakan pahitnya dampak larangan menjual minuman alkohol di minimarket. Korban pertama yang harus menutup puluhan tokonya adalah mini market tempat nongkrong anak muda, 7 eleven.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com