Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombak Susunan Pegawai, Menhub Ganti Posisi Dirjen Perkeretaapian

Kompas.com - 21/07/2017, 12:35 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan perombakan susunan jajaran pegawai Kementerian Perhubungan mulai dari eselon I hingga eselon V.

Salah satunya dengan mengubah posisi Prasetyo Boeditjahjono dari Direktur Jenderal Perkeretaapian menjadi Staf Ahli Bidang Teknologi, lingkungan dan Energi Perhubungan.

Pergantian posisi tersebut dibarengi dengan pelantikan 407 pegawai Kementerian Perhubungan mulai dari eselon I hingga eselon V di Ruang Mataram, Kantor Pusat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Jumat (21/7/2017).

Dalam pelantikan kali ini, Menhub juga melantik Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang dijabat oleh Bambang Prihartono. Sebelumnya, posisi tersebut dijabat oleh Elly Adriani Sinaga. 

"Ya pelantikan kita memang refreshing ya, kita memang ada lebih kurang 400 lebih yang dilantik. Kita memang lagi mau mencari yang kompeten," ujar Budi Karya di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menuturkan, untuk saat ini posisi Direktur Jenderal Perkeretaapian masih kosong.

Dalam hal ini, dirinya masih mempertimbangkan siapa pihak yang berkompeten untuk menjabat sebagai Direktur Jenderal Perkeretaapian.

"Kita ingin kasih kesempatan lain mengelola, Pak Prasetyo ada penelitian lain teknologi-teknologi seperti di kereta. Mungkin dalam satu hari atau dua hari Kita tetapkan," jelas dia.

Dalam perombakan ini, Budi Karya juga menugaskan para eselon untuk memantau program-program yang dijalankan Kemenhub.

Pertama menugaskan pegawai eselon III untuk memantau program tol laut. Kedua, eselon II khusus pengamatan pengawasan proses pengalihan dari pemerintah ke swasta. Ketiga, untuk pantau bandara.  

(Baca: Menhub Minta Masyarakat Jangan Takut Kritik Jajarannya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com