Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jangka Pendek, Sentimen Eksternal Akan Untungkan Rupiah

Kompas.com - 30/09/2013, 06:50 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sentimen negatif atas mata uang dollar AS menguntungkan posisi sejumlah mata uang, termasuk rupiah. Ini diperkirakan memberi kesempatan penguatan mata uang "garuda" dalam jangka pendek, termasuk pada awal pekan ini, Senin (30/9/2013).

Laju nilai tukar rupiah berbalik negatif sepanjang pekan kemarin. Di awal pekan, rupiah melaju seiring dengan pergerakan IHSG yang memperpanjang pelemahannya.

Menurut riset Trust Securities, pelemahan rupiah sepanjang pekan lalu terjadi karena spekulasi banyaknya kebutuhan perusahaan membeli dollar AS untuk pembayaran utang jatuh tempo pada akhir bulan ini, barang impor, dan penurunan nilai tukar dari transaksi non-deliverable forwards (NDF) di luar negeri.

Sentimen negatif lain yang memengaruhi pelemahan rupiah pada pekan lalu adalah imbas pernyataan beberapa petinggi The Fed bahwa pemberlakuaan pengurangan stimulus dipastikan terjadi pada Oktober 2013. Ditambah, ada sikap kontra dari beberapa petinggi The Fed atas keputusan perpanjangan stimulus oleh Gubernur The Fed Ben Bernanke.

Imbal pelemahan euro atas dollar AS seiring sikap menunggu oleh pelaku pasar dalam mengantisipasi pembahasan fiskal APBN AS serta perkiraan masih akan defisitnya neraca berjalan Indonesia pun turut menekan rupiah.

Namun, di akhir perdagangan Jumat (27/9/2013) lalu, rupiah naik terimbas penguatan yen dan euro. Menurut riset Monex Investindo Futures, dollar AS anjlok di seluruh bursa pada hari itu karena terpukul berlanjutnya perdebatan anggaran AS dan ketidakjelasan tentang kapan The Fed akan mulai mengurangi program stimulusnya.

"Pemerintah AS tengah menghadapi risiko shutdown pada 1 Oktober 2013, seiring Kongres AS kesulitan untuk menyepakati anggaran belanja darurat. Kongres AS juga didesak untuk segera menaikkan plafon utang pada otoritas pinjaman federal," tulis riset Monex.

Selain kebuntuan anggaran, beberapa investor juga terlihat mulai mengantisipasi potensi penundaan pengurangan stimulus The Fed sampai awal 2014 untuk lebih memastikan pemulihan AS. Riset Trust Securities menyatakan laju rupiah berhasil melewati target resisten di level Rp 11.537 per dollar AS. Rupiah diproyeksikan bergerak di rentang Rp 11.492-11.553 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com