Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iming-iming Hadiah untuk Nasabah

Kompas.com - 22/10/2013, 07:53 WIB


KOMPAS.com -
Tawaran hadiah dari bank bertaburan. Bukan tanpa syarat. Hadiah itu akan diberikan sesuai kondisi tertentu. Ada iming-iming hadiah yang diundi setiap bulan dan hadiah utamanya diundi pada akhir tahun. Untuk meningkatkan peluang memenangkan hadiah, tentu pemilik rekening tabungan harus menyimpan dana sebanyak-banyaknya.

Belakangan ini ada model hadiah yang lain lagi. Nasabah ditawari menabung dalam jumlah tertentu. Untuk mendapatkan hadiah, dana harus disimpan dalam jangka waktu tertentu.

Hadiah bisa bermacam-macam. Untuk undian, hadiah utamanya bisa berupa mobil yang harganya miliaran rupiah. Untuk hadiah tabungan yang disimpan dalam jangka waktu tertentu, bisa berupa sepeda, gadget, bahkan sepeda motor.

Tebaran iming-iming hadiah itu memang menggiurkan. Wajar jika masyarakat tertarik dan bergegas menuju bank untuk menjadi nasabah tabungan. Bahkan, menyimpan dananya dalam jumlah besar demi harapan memperoleh hadiah.

Tak ada yang salah dengan itu. Apalagi praktik semacam ini sudah berlangsung sejak akhir tahun 1980-an atau awal tahun 1990-an. Bank Indonesia juga menilai belum ada aturan yang dilanggar melalui tawaran hadiah ini. Meski begitu, BI menyatakan akan mengkaji dan mengevaluasi pemberian hadiah ini.

Dilihat dari kondisi likuiditas bank, tawaran hadiah ini sangat logis. Tahun lalu, kredit tumbuh sekitar 20 persen. Adapun simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga tumbuh 16-19 persen. Jika kondisi ini terus terjadi, bank akan kesulitan meraup dana yang akan dikucurkan melalui kredit.

Padahal, saat ini, bank masih mengandalkan suku bunga kredit untuk pendapatan. Bank sudah mulai meningkatkan layanan yang sifatnya transaksional sehingga pendapatan berbasis biaya meningkat. Akan tetapi, pendapatan berbasis biaya ini belum bisa menggantikan pendapatan dari bunga kredit.

Mengapa tawaran hadiah diberikan bagi nasabah tabungan? Tabungan dan giro disebut dana murah karena suku bunganya rendah. Per Agustus 2013, suku bunga tabungan rupiah di bank umum 1,99 persen per tahun, jauh lebih rendah daripada suku bunga deposito 1 bulan yang sebesar 6,13 persen per tahun. Deposito disebut dana mahal.

Bank tentu sudah menghitung biaya hadiah yang ditawarkan. Misalnya, ada bank yang persentase nilai hadiah undiannya sekitar 0,15 persen dari total simpanan. Biaya untuk hadiah ini masuk ke biaya operasional.

Di sisi lain tawaran hadiah ini lebih kasat mata. Faktanya adalah untuk meraih dana murah, ada langkah-langkah yang tidak diumbar. Bank menawarkan suku bunga khusus bagi nasabah pemilik dana besar yang tentu saja dengan syarat disimpan selama jangka waktu tertentu di bank itu.

Dengan literasi keuangan yang masih terbatas, tawaran hadiah ini tentu menggiurkan. Jika literasi keuangan sudah luas, masyarakat punya pilihan untuk menikmati manfaat lebih dari dananya. Misalnya, menggunakan dana untuk berinvestasi reksa dana, saham, ataupun membeli obligasi. Investasinya bisa melalui bank atau anak perusahaannya. Pilihan ada di tangan nasabah. (Dewi Indriastuti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com