Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari yang Diprediksi

Kompas.com - 30/01/2014, 13:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa lembaga ekonomi internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia merilis prediksi mereka tentang perekonomian Indonesia. Pemerintah memandang kondisi ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan prediksi lembaga-lembaga tersebut.

Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri mengatakan sebenarnya kondisi berbeda bila mengetahui kondisi bagaimana Indonesia dipandang dunia. Ia mengaku saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss beberapa waktu lalu, permintaan pertemuan dengan Indonesia sangat tinggi.

"Saya baru kembali dari Davos dan saya terkejut bahwa request meeting Indonesia sangat tinggi. Mereka berbicara tentang potensi Indonesia yang besar. Kalau bicara mengenai perekonomian global, di antara emerging markets kita paling tinggi," kata Chatib di Hotel Dharmawangsa, Kamis (30/1/2014).

IMF beberapa waktu lalu memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 mencapai 5,3 persen. Chatib mengaku pihaknya memprediksi 5,7 hingga 5,8 persen, lebih tinggi dari perkiraan IMF. Demikian pula dengan inflasi.

"IMF bicara inflasi relatif lebih tinggi sampai akhir tahun 2013 di kisaran 9 persen. Tahun 2013 kita menaikkan BBM sebanyak 44 persen. Ini pertama kali dalam sejarah ketika menaikkan BBM inflasinya tidak sampai 10 persen. Tahun 2013 BBM naik 44 persen inflasinya 8,3 persen," ujarnya.

Chatib mengatakan Indonsia akan memiliki kinerja ekonomi yang baik pada tahun 2013. Bahkan realisasi kinerja tersebut lebih baik dibandingkan proyeksi lembaga-lembaga internasional.

"Indonesia diprediksi kinerja 2013 lebih baik. Banyak beberapa house memperkirakan pertumbuhan ekonomi kita di bawah 5,3 persen. Kita lebih baik dari itu," tegas Chatib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com