Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendy Sulistiowaty mengatakan ULN publik berasal dari utang pemerintah dan BI, dengan nilai mencapai 116,8 miliar dollar AS. Angka tersebut mencakup 94,6 persen dari total ULN sektor publik yang mencapai 123,5 miliar dollar AS.
"ULN sektor publik berjangka panjang antara lain berupa pinjaman bilateral, multilateral dan fasilitas kredit ekspor serta obligasi pemerintah," kata Hendy di kantornya, Kamis (20/2/2014).
Lebih lanjut Hendy menjelaskan, ULN sektor publik berjangka pendek berupa surat utang jangka pendek, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan kewajiban lainnya. Hampir separuh utang luar negeri sektor publik bervaluta dollar AS, yakni mencapai 47 persen.
Sementara itu, ULN sektor publik jangka panjang dalam mata uang rupiah tercatat mencapai 22 persen. Di samping itu, utang dalam yen Jepang mencapai 19 persen, euro dan dollar Singapura masing-masing 5 persen.
"Valuta mayoritas adalah dollar AS. Makanya pemerintah concern kalau dollar AS melemah karena akan menambah beban. Selain itu, yen Jepang. Jepang kan kreditur yang besar juga," ujar Hendy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.