Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Keluar Tambang, Pengusaha Gugat Pemerintah ke Arbitrase

Kompas.com - 10/03/2014, 08:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha tambang berencana mengajukan gugatan ke arbitrase internasional terkait bea keluar (BK) mineral olahan yang dinilai membangkrutkan.

Ketua Asosiasi Tembaga dan Emas Indonesia (ATEI) Natsir Mansyur, membenarkan ketika ditanya hingga saat ini belum ada anggotanya yang melakukan ekspor mineral tambang berupa konsentrat.

"ATEI sampai saat ini belum ada yang melakukan ekspor karena progresif BK dari 25 persen yang ditetapkan Menkeu (Chatib Basri) sangat tinggi," jelasnya kepada Kompas.com, Minggu (9/3/2014).

Ia menyayangkan tingginya BK yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.6/PMK.011/2014, yang dikeluarkan pada 11 Januari 2014 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.

Menurutnya, perhitungan BK dari Menkeu bukanlah perhitungan industri. Dia menjelaskan, konsentrat sebetulnya sudah berupa barang olahan yang melewati proses produksi, sehingga ada struktur biaya di dalamnya.

"Nah ini dasar perhitungannya. BK sekarang saya tidak tahu dasar perhitungannya," sesal Dirut PT Indosmelt itu.

Atas dasar itu, ia mempersilakan anggotanya untuk mengajukan judicial review, serta mengajukan gugatan ke arbitrase internasional.

"Dampak BK tinggi ini pengusaha jadi bangkrut. Dan (kami) menanyakan Hatta Rajasa sebagai Menko Perekonomian tidak mengambil sikap yang menyebabkan pengusaha bangkrut," imbuhnya.

Sebagai informasi ATEI hingga 2013 lalu beranggotakan 43 perusahaan yang terdiri dari pemegang izin usaha pertambangan (IUP) tembaga dan emas, serta industri pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga-emas.

Menanggapi besaran royalti untuk emas sebesar 3,75 persen yang telah ditetapkan dalam nota kesepahaman renegosiasi akhir pekan lalu, Natsir menyatakan tidak ada masalah. "Royalti emas tidak ada masalah," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com