Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mutiara Jangan Dipaksa Dijual Murah

Kompas.com - 16/04/2014, 21:16 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kuasa hukum Bank Mutiara, Mahendratta menyayangkan jika Bank Mutiara dipaksakan bisa terjual pada tahun ini. Ia menilai, Bank Mutiara sesungguhnya bank yang bagus namun seolah dipaksakan dijual dengan harga murah.

"Bank ini memiliki total aset cukup besar, lebih besar dari tawaran pembelian terhadap Bank Mutiara. Kalau dipaksakan harus dijual dengan harga terbaik pada tahun ini, seolah ada pihak yang menangguk untung," kata Mahendradatta dalam wawancara khusus dengan KONTAN di Jakarta, belum lama ini.

Manuver yang dilakukan ialah berusaha menghambat proses divestasi Bank Mutiara. Bahkan ia menduga, secara serempak 5 debitur kakap menghentikan pembayaran angsuran kredit merupakan manuver yang harus diwaspadai.

"Sebab dimasa lalu, sejak zaman adanya BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional), nafsu pemilik lama untuk memiliki kembali selalu ada," ujar Mahendradatta.

Oleh sebab itu, Mahendradatta menyarankan agar proses divestasi Bank Mutiara sebaiknya ditunda. Jika pembenahan Bank Mutiara usai dilakukan, maka Bank Mutiara bisa dijual dengan harga lebih baik.

"Makanya saya mendukung Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengajukan judicial review UU LPS yang mengharuskan Bank mutiara dijual pada tahun ini," kata Mahendradatta.

Berdasarkan laporan keuangan di akhir Kuartal I tahun ini, total aset Bank Mutiara mencapai Rp 13,39 triliun. Lebih besar dari nilai penyertaan modal sementara (PMS) yang digelontorkan LPS pada Bank Mutiara sebesar Rp 6,7 triliun dan Rp 1,24 triliun. Sesuai aturan saat ini, tahun ini LPS dimungkinkan menjual Bank Mutiara dibawah nilai PMS. (Adhitya Himawan)

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com