Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Kemenkeu Hanya Berkurang Rp 506,89 Miliar

Kompas.com - 17/06/2014, 19:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Anggaran Kementerian Keuangan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2014, sudah disetujui dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI, sebesar Rp 18,20 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran, Kemenkeu, Askolani menuturkan, angka tersebut adalah anggaran setelah dilakukan pemotongan atau dikenai penghematan sebesar Rp 1,31 triliun. Kemudian, anggaran tersebut ditambah sebesar Rp 806,52 miliar. Adapun pagu awal anggaran Kemenkeu dalam APBN 2014 adalah sebesar Rp 18,7 triliun.

“Kemenkeu itu kan awalnya anggarannya Rp 18,7 triliun, dipotong Rp 1,31 triliun, kemudian ditambah lagi. Sehingga netto penghematannya menjadi Rp 18,20 triliun,” kata Askolani ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, di Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Sebagai informasi, dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI dengan Menteri Keuangan, Senin (15/6/2014), anggaran 11 eselon I Kementerian Keuangan dipangkas. Adapun yang mengalami pemangkasan terbesar adalah Direktorat Jenderal Pajak, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

DJP mengalami memangkasan anggaran sebesar Rp 225,30 miliar menjadi Rp 5,24 triliun, dari sebelumnya Rp 5,46 miliar. Sementara itu, anggaran DJBC disunat Rp 103,02 miliar, menjadi Rp 2,70 triliun, dari yang tadinya Rp 2,80 triliun.

Dirjen Pajak, Fuad Rahmany ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa, mengatakan, anggaran DJP memang dipangkas paling besar lantaran porsinya juga paling besar diantara 11 eselon I. “Enggak besar segitu (pemotongannya). Ya emang DJP, anggarannya paling besar,” kata Fuad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com